Tersesat di Hutan Gunung Putri
Misteri Kejadian Mobil Tersesat di Hutan Gunung Putri, Sopir Dengar Suara, Jalan Dihadang Oleh Ini
Kisah mengenai mobil Avanza yang tersesat di hutang Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jumat (12/2/2021) menyisakan misteri.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Kisah mengenai mobil Avanza yang tersesat di hutang Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (12/2/2021) masih menyisakan misteri.
Enjang Imron (48), sopir dari mobil rental tersebut menyebut pengalamannya tersesat di hutan Gunung Putri merupakan pengalaman horor.
Bagaimana tidak, rentetan kejadian dialaminya selama tersesat itu, mulai dari ada kabut, tiba-tiba seperti ada jurang di depannya, jalan dihadang longsor, ban mobil pecah, hingga mendengar suara mirip minta tolong.
Saat ditemui wartawan TribunJabar.id di rumahnya di Jalan Panunggal, Kampung Ciawi, Kelurahan/Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (15/2/2021) sore, ia sudah menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya itu.
Di dalam mobil tersebut, Enjang rupanya tak sendirian, ada juga beberapa keluarganya.
Selain Enjang, di dalam mobil itu ada Aen (60), warga Jalan Paseh; Engkoy (65), Makmur (80), dan Deuis (50) ketiganya warga Karikil, Kecamatan Mangkubumi; Ade (45) warga Jalan Letjen Ibrahim Adjie, dan Adel (4), putra bungsu Enjang.
Mereka sebenarnya hendak pulang ke Tasikmalaya setelah menengok keluarga dekat yang sakit di Cirebon.
Sebelum melanjutkan perjalanan pulang, mereka sempat Salat Magrib dulu di sebuah masjid.
Barulah setelah itu, Enjang dan keluarganya melanjutkan perjalanan.
Bukannya melalui jalur utama via Kawali, Enjang malah memilih jalur alternatif via kawasan Jahim, Majalengka.
Saat jam mulai menunjukkan pukul 19.30 WIB, ia pun mulai tak enak hati.
Baca juga: Pengalaman Horor Enjang, Sopir Avanza Tersesat di Hutan Gunung Putri, Dengar Suara Mirip Minta Ampun
Ketika itu pula, dia mulai melihat ada kabut dan juga seperti ada jurang di depannya.
Padahal, menurut sepengetahuan Enjang, di depannya tersebut seharusnya adalah jalan menuju Tasikmalaya.
Anehnya, melihat kondisi itu entah mengapa Enjang membelokkan mobilnya langsung ke arah kiri.
Padahal, ia sebenarnya bisa berhenti dulu melihat situasi.
Tak disangka, mobil yang dikendarai mulai memasuki jalan rusak setelah melaju sekitar 1 kilometer.
Enjang tetap melajukan mobilnya.
"Entah kenapa, walau perasaan tak enak semakin menerpa, saya terus saja melaju ke depan. Padahal jalan tambah tak karuan dan gelap gulita," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Senin (15/2/2021) sore.

Saat berada di jalan rusak itu, Enjang tak berniat meminggirkan mobilnya atau berbalik arah.
Enjang merasakan di depannya seperti ada perkampungan.
Tak hanya itu, samar-samar ia juga mendengar suara azan.
"Tapi setelah berjalan sekitar 5 km, medan malah tambah berat dan perkampungan pun ternyata tidak ada," kata Enjang.
Dia akhirnya memutuskan untuk memberhentikan kendaraannya dengan maksud untuk berbalik arah.
Karena jalanan sempit dan jelek, Enjang harus susah payah memutar balik kendaraannya.
Akhirnya, ia pun berhasil memutar arah.
Namun setelah itu, hal tak terduga kembali menimpanya.
Baca juga: Hutan Gunung Putri, Lokasi Mobil Tersesat, Konon Tempat Pembuangan Mayat Operasi Petrus
Tiba-tiba ban mobilnya ada yang pecah karena melintas batu tajam.
Akibat hal tersebut, perjalanan Enjang berhenti.
"Saat itu waktu menunjukkan pukul 21.00 dan kemudian turun hujan sehingga tak bisa mengganti ban," ujar Enjang.
Karena posisinya tidak pas, Enjang pun sempat memundurkan mobilnya.
Setelah itu, ada lagi yang membuat perasaan Enjang tambah khawatir.
Beberapa menit setelah mobil mundur, tiba-tiba muncul longsor di depan mobil dan langsung menutupi jalan.
Jika saja Enjang terlambat memundurkan kendaraan, bisa dipastikan mobil tertimpa longsor dan kemungkinan besar terseret masuk jurang di sebelah kiri.

"Saya sempat berhenti sekitar dua menit setelah ban pecah. Karena posisinya tidak pas, lalu dimundurkan dan tak lama longsor terjadi di lokasi mobil berhenti," kata Enjang.
Enjang sebenarnya sudah turun dan hendak mengganti ban mobilnya.
Namun, niat tersebut diurungkannya.
"Setelah itu saya ke luar bermaksud mengganti ban. Tapi saya buru-buru naik mobil lagi, setelah ada suara mirip meminta tolong dan minta ampun," ujar Enjang.
Enjang pun akhirnya menyuruh kerabatnya, Ade, menghubungi temannya di Majalengka untuk meminta tolong.
Baca juga: Cerita Terbaru Mobil Tersesat Di Gunung Putri, Bersyukur Ban Mobil Pecah, Nyaris Tertimbun Longsor
Beberapa jam kemudian, Sabtu (13/2/2021) dini hari, barulah pertolongan tiba.
"Yakni datang dua anggota polisi bersama sejumlah warga. Saya langsung plong dan sangat terharu, karena lepas dari suasana horor selama beberapa jam," ujar Enjang.
Belakangan Enjang mendapat kabar bahwa lokasi itu dulunya tempat pembuangan mayat penjahat yang terjaring operasi yang dikenal di masyarakat dengan sebutan "operasi petrus" tahun 80-an.
Ia bersama keluarganya kemudian dievakuasi menuju pertigaan.
"Setelah itu kami dipulangkan dengan menggunakan mobil bantuan," kata Enjang. (TribunJabar.id/Firman Suryaman)