Cerita Terbaru Mobil Tersesat Di Gunung Putri, Bersyukur Ban Mobil Pecah, Nyaris Tertimbun Longsor
Pengemudi mobil yang tersesat di hutan Gunung Putri bersyukur ban mobil Avanzanya pecah dan bocor karena kalau tidak mobil akan terus jalan
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Selain mengalami kejadian horor saat tersesat di hutan Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jumat (12/2) malam, Enjang (48) dan keluarga juga nyaris tertimbun longsor.
Itu terjadi saat mobil Avanza yang mereka tumpangi berupaya balik arah di jalan sempit berbatu.
Setelah berhasil balik arah, salah satu ban mobil pecah akibat melindas batu tajam.
Baca juga: Mobil Warga Tasikmalaya yang Tersesat di Gunung Putri Majalengka Berhasil Dievakuasi Tadi Pagi
"Saya menghentikan mobil. Beberapa saat kemudian dimundurkan karena berada di posisi yang tidak pas untuk ganti ban," kata Enjang, saat ditemui di rumahnya di Jalan Panunggal, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Senin (15/3) sore.
Beberapa menit setelah mobil mundur, tiba-tiba muncul longsor di depan mobil dan langsung menutupi jalan.
"Saat longsor terjadi, saya segera mematikan lampu depan mobil agar tidak terlihat keluarga saya, untuk menghindari kepanikan," ujar Enjang.
Jika saja Enjang terlambat memundurkan kendaraan, bisa dipastikan mobil tertimpa longsor dan kemungkinan besar terseret masuk jurang di sebelah kiri.
Baca juga: Bunga Duka dari Megawati untuk Istri Kang Jalal Belum Kering, Kini Jalaluddin Rakhmat Berpulang
"Saya sempat berhenti sekitar dua menit setelah ban pecah. Karena posisinya tidak pas, lalu dimundurkan dan tak lama longsor terjadi di lokasi mobil berhenti," kata Enjang.
Enjang tak henti-hentinya berucap syukur karena selamat dari musibah tertimpa longsor.
Sementara enam anggota keluarganya tak mengetahui musibah itu.
Baca juga: Jalaluddin Rakhmat Meninggal Dunia, PDIP Berduka, Ketua PDIP Jabar: Saya Pastikan Beliau Orang Baik
"Setelah itu saya ke luar bermaksud mengganti ban. Tapi saya buru-buru naik mobil lagi, setelah ada suara mirip meminta tolong dan minta ampun," ujar Enjang.
Belakangan Enjang mendapat kabar bahwa lokasi itu dulunya tempat pembuangan mayat penjahat yang terjaring operasi yang dikenal di masyarakat dengan sebutan "operasi petrus" tahun 80-an.
"Setelah datang polisi dan warga menolong kami, barulah keluarga tahu ada longsor di lokasi mobil pecah ban," kata Enjang.