Wajib Puasa Sebelum Naik Kereta, Warga Kritik PT KAI Kurang Sosialisasi: Kasihan yang Tidak Tahu

Sejumlah calon penumpang mengkritik PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung karena tak gencar melakukan sosialisasi.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Hermawan Aksan
tribunjabar/siti fatimah
Rapid test di Stasiun Bandung. Mulai hari ini calon penumpang wajib "berpuasa" sebelum naik kereta api dari Stasiun Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah warga Kota Bandung yang kerap berpergian jarak jauh menggunakan kereta api mengaku tidak masalah dengan penggunaan GeNose dan keharusan bagi mereka untuk berpuasa sebelum menjalani tes.

Namun, mereka mengkritik PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung karena tak gencar melakukan sosialisasi.

Mereka berpendapat, tanpa sosialisasi yang gencar sejak jauh hari, akan banyak calon penumpang tak bisa memanfaatkan GeNose karena kadung makan dan minum sebelum berangkat ke stasiun.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Calon Penumpang Kereta Api Wajib Puasa Sebelum ke Stasiun dan Dilarang Makan Petai

Baca juga: Tanah Labil, Rumah Kepala Desa di Pangandaran Longsor, Kerugian Puluhan Juta

Di sisi lain, pemberangkatan kereta api tidak bisa diundur atau dimajukan semau-maunya.

"Jadi, intinya harusnya sosialisasi dulu sebelum diberlakukan. Jangan mepet-mepet begini," ujar Fauzi Nur Ridwan (40), warga Kelurahan Babakan Ciparay, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, kepada Tribun Jabar melalui telepon, Minggu (14/2).

Ia mengaku hendak pergi ke Jakarta, Senin (15/2) ini. Saat mengetahui kabar itu, ia mengaku benar-benar kaget.

"Beneran harus puasa dulu? Saya mau pulang ke Jakarta, besok," ujarnya.

Keterkejutan juga diungkapkan Suci Lestari (30), warga Kota Bandung yang bekerja di Jakarta.

Ia mengaku belum mengetahui soal keharusan puasa karena pemberlakuan GeNose.

"Sebenarnya GeNose itu enggak ribet, hanya butuh udara dari mulut. Cuma itu, harus puasa dulu. Nah, puasanya itu yang harus sosialisasi dulu. Jangan mepet, saya sendiri baru tahu kebijakan itu," ucap Suci saat ditemui di Jalan Plered, Antapani, semalam.

Dudi (40), warga Katapang, Kabupaten Bandung, yang bekerja di Jakarta, juga mengaku tidak tahu soal kebijakan itu.

Ia hendak berangkat ke Jakarta, Senin pagi ini.

"Ini enggak ada sosialisasi. Mau enggak mau harus puasa. Seharusnya sih disosialisasikan dulu. Kasihan yang enggak tahu, nanti belum puasa waktu ke stasiun," ucap Dudi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved