Meninggal Dunia, Ini Profil Jalaluddin Rakhmat, Cendekiawan Muslim yang Pernah Jadi Dosen Unpad

Jalaluddin Rahmat meninggal dunia di ICU Rumah Sakit Santosa Internasional, Bandung, Senin (15/2/2021), sekitar pukul 15.45 WIB.

Editor: Yongky Yulius
TRIBUN JABAR/MUHAMAD NANDRI PRILATAMA
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Komisi VIII, Jalaludin Rakhmat datang ke Kabupaten Bandung Barat membawa program dari pemerintah pusat bersama Kementerian Sosial terkait penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH), Selasa (27/2/2018). 

"Dan ternyata," ungkapnya dengan mata berbinar, "di kalangan orang-orang Persia, saya menemukan khazanah tasawuf yang sangat kaya. Jadi saya mulailah tertarik tasawuf".

Baca juga: Puasa Rajab Dimulai Hari Ini 13 Februari, Ini Dalil dan Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Mengapa menjadi Syiah

Kembali dari Iran, Jalaluddin -yang di masa mudanya sudah membaca karya-karya filosof Baruch Spinoza (1632-1677) dan Friedrich Nietzsche (1844–1900) di perpustakaan negeri peninggalan Belanda - mendirikan yayasan tasawuf.

Jalaluddin Rakhmat di depan koleksi ribuan bukunya di kantor Ijabi yang dipimpinnya.
Keterangan gambar,
Jalaluddin Rakhmat di depan koleksi ribuan bukunya di kantor Ijabi yang dipimpinnya.

"Dalam tasawuf, seluruh agama bertemu, bukan hanya seluruh mazhab Islam," katanya.

Menurutnya, dalam ranah tawasuf atau mistisisme, semua penganut agama akan mengatakan 'kayaknya kita saling mengenal, kayaknya kita adalah bagian dari keluarga besar, yang menegakkan agama atas dasar cinta'.

Kepada saya, Jalaluddin menekankan bahwa "saya tidak bermaksud mengajarkan Syiah dalam tasawuf, karena menurut saya, tasawuf itulah yang mempersatukan Sunni dan Syiah," tegasnya.

"Jadi arah saya dari dulu, kepada persatuan kelompok Sunni dan Syiah," katanya lagi. Belakangan, persisnya pada Mei 2011 lalu, Jalaluddin dan beberapa orang mendirikan Majelis Ukhuwah Sunni Syiah Indonesia, Muhsin, pada Mei 2011 lalu, untuk mendekatkan dua mazhab Islam tersebut.

Namun demikian, ketika mempelajari dan mendalami dunia tasawuf itulah, Jalaluddin mengatakan: "Karena Syiah di sini minoritas, saya tentu berusaha mengenalkan Syiah ini, tidak seperti yang mereka tuduhkan".

Di ujung perjalanannya, Kang Jalal yang pernah mendirikan pusat kajian tasawuf Yayasan Tazkiya Sejati, akhirnya sampai pada satu titik: "Akhirnya secara fikih dan akidah, saya sekarang ini Syiah".

Sumber: Tribun Timur/Dokumentasi Wawancara BBC Indonesia

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com: https://www.tribunnews.com/nasional/2021/02/15/profil-jalaluddin-rahmat-meninggal-sore-tadi-intelektual-muslim-yang-dikenal-tokoh-syiah-indonesia?page=all

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved