Pendiri Alibaba Jack Ma Sudah Kembali Setelah ''Menghilang'' 3 Bulan, Apa yang Dilakukannya?

Tiga bulan setelah dikabarkan "menghilang", Jack Ma akhirnya kembali ke publik lagi.

Editor: Giri
ChinaDaily
Jack Ma pendiri Alibaba 

Ma dan Son menjadi dewan direksi di perusahaan satu sama lain.

Tampaknya, persahabatan mereka dalam ranah bisnis semakin berlanjut.

"(SoftBank) akan terus menjadi pemegang saham terbesar Alibaba dan Alibaba akan menjadi aset investasi paling penting bagi kami," tulis Son dalam laporan perusahaan bulan Juli lalu.

Jack Ma tidak khawatir

Saat ditanya tentang masalah regulator Cina yang sedang membelit Alibaba, Son mengaku tidak khawatir dan menilai regulasi anti-monopoli memang diperlukan.

"Saya pikir yang menjadi perbincangan saat ini adalah sesuatu yang sudah dilakukan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dan aturan itu tidak melebihi apa yang kita lihat di negara tersebut," jelas Son.

Son mengibaratkan Alibaba adalah "telur emas" yang sedang dierami SoftBank sebagai "induknya".

Dia memahami bahwa banyak orang khawatir dengan Alibaba yang tengah disorot Pemerintah China terkait dugaan monopoli.

"Bisnis (Alibaba) sendiri sebenarnya beroperasi dengan lancar dan berkembang," imbuh Son.

Namun, Son enggan mengomentari mengapa Ma memberikan kritik yang keras terhadap Pemerintah Cina bulan Oktober lalu.

"Saya tidak tahu detailnya. Jadi saya ragu untuk memberikan tanggapan tentang itu," katanya.

Sebelum dilaporkan "menghilang", Ma sempat melontarkan kritik pedas ke Pemerintah Cina dalam sebuah pidato di Shanghai, 24 Oktober.

Ma menuding bahwa bank-bank di Cina beroperasi dengan mentalitas "rumah gadai", berkaitan dengan jaminan untuk kredit.

Ma juga mengkritik regulasi perbankan yang berlaku dan menilai regulasi itu menghambat inovasi dan harus segera direformasi untuk mendorong ekonomi.

Tampaknya, Pemerintah Cina kurang berkenan menerima kritik tersebut.

Pemerintah kemudian memperketat regulasi fintech sehingga menjegal rencana IPO Ant Group pada November 2020. Tidak hanya itu, Pemerintah juga membentuk satgas khusus untuk mengawasi Ant Group.

Beijing juga menyusun aturan baru mengenai anti-monopoli untuk "menjinakkan" raksasa teknologi di Cina, seperti Alibaba dan Tencent. (*)

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved