Sosok Sukanto Tanoto, Konglomerat Asal Indonesia yang Membeli Gedung di Jerman Rp 6 Triliun
Siapa sebenarnya Sukanto Tanoto yang disebut memiliki harta gelap di Jerman?
Beli Properti di Jerman Lewat Cayman Island

Berhembusnya kabar mengenai Tanoto ini bermula dari kolaborasi jurnalis internasional dalam proyek OpenLux, yang menyisir data-data yang ada di perbankan Luxembourg, yang dicurigai menjadi bagian dari operasi pengemplangan pajak para miliarder dunia.
Hal serupa pernah dilakukan kolaborasi jurnalis yang mengungkap skandal Panama Papers.
Dari dokumen-dokumen Open Lux, terungkaplah kepemilikan gelap gedung-gedung Sukanto Tanoto dan anaknya Andre di Jerman.
Anggota Parlemen Uni Eropa dari fraksi Partai Hijau, Sven Giegold mengungkapkan, keluarga Sukanto Tanoto secara diam-diam melakukan pembelian terselubung itu lewat beberapa perusahaan cangkang di Cayman Islands, Singapura, dan Luxembourg.
Dia menegaskan, pembelian terselubung biasanya dilakukan untuk pengemplangan pajak atau pencucian uang dan sangat merugikan Jerman, Luxembourg, dan Indonesia.
Otoritas di Jerman tidak mengetahui, konglomerat sawit asal Indonesia itu yang membeli properti-properti tersebut.
Organisasi lingkungan Greenpeace menyebut Sukanto Tanoto sebagai "perusak hutan terbesar dunia" dan menuduh praktek bisnis minyak sawitnya terlibat berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan berbagai praktik penghindaran pajak.
Sven Giegold mengatakan, praktek pengemplangan pajak merugikan tidak hanya Jerman dan Uni Eropa, melainkan juga Indonesia. Di Jerman, kerugiannya mencapai lebih 20 miliar euro. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnewsnewswiki.com dengan judul Mampu Beli Gedung Bekas Istana Raja di Jerman, Siapa Sosok Sukanto Tanoto? Raja Sawit Asal Indonesia