Weni Tania Meninggal Bukan karena Ditusuk Bambu, Ini Pengakuan Dani sang Pembunuh yang Mantan Pacar
Weni Tania tewas bukan karena tusukan bambu seperti saat mayatnya ditemukan. Hal itu terungkap berdasarkan keterangan Dani, sang pelaku pembunuhan.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Weni Tania tewas bukan karena tusukan bambu seperti saat mayatnya ditemukan. Hal itu terungkap berdasarkan keterangan Dani, sang pelaku pembunuhan.
Saat ditemukan di Kampung Muncang Lega, Desa Tegal Panjang, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jumat (5/2/2021) pagi, di duburnya tertancap bambu.
Selain itu, kondisi tubuhnya sudah mulai membusuk karena diperkirakan sudah meninggal tiga hari sebelumnya.
Setelah melakukan pengembangan, polisi akhirnya menangkap sang pembunuh pada Minggu (7/2/2021).
Pembunuh Weni Tania adalah Dani.
Awalnya, Dani sang pembunuh janjian bertemu dengan Weni Tania di Alun-alun Wanaraja, Kabupaten Garut, pada Selasa (2/2/2021).
Menurut pengakuan Dani, korban ingin kembali lagi menjalin hubungan dengannya.
"Dia katanya mau (pacaran) sama saya lagi," kata Dani yang sudah ditangkap polisi saat jumpa pers di Mapolres Garut, Senin (8/2/2021).
"'Gimana kalau saya selingkuh', ia menjawab, 'ya terserah kamu aja, tapi sama saya terus dipertahankan hubungannya'," kata Dani menirukan jawaban Weni Tania.
Setelah pertemuan itu, Dani mengajak Weni Tania pergi ke belakang PT Japfa yang jaraknya cukup jauh dari Alun-alun Wanaraja.
Saat di lokasi, Weni Tania hanya fokus pada handphone yang dipegangnya dan tidak mengajak ngobrol. Dani pun langsung emosi.
"Di atas (sungai), dicekik, dibantingkan," kata Dani.
Setelah mengetahui korban tidak bernyawa, pelaku langsung menancapkan bambu.
"Sesudah melakukan kayak gitu, saya lari," ujarnya.