Penemuan Mayat Perempuan
UPDATE Mayat Perempuan dengan Bambu Menancap di Tubuh, Terakhir Diketahui Pergi ke Rumah Pacar
Sebelumnya diberitakan penemuan mayat perempuan tertusuk bambu yang mengegerkan warga Sucinaraja.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
“Umur belum diketahui dan mayat tersebut dalam keadaan tengkurap dan sudah membengkak, mengeluarkan bau busuk. Diperkirakan, mayat tersebut sudah tiga hari berada di tempat tersebut,” ujar Oon Suhendar.
• Sengketa di Mahkamah Konstitusi soal Pilkada Serentak di Jawa Barat, Ini Kata Ketua Bawaslu
• Penampakan Maling Sepeda di Masjid di Sumedang yang Terekam CCTV, Selalu Menghilang Saat Waktu Salat
Oon melanjutkan, kondisi mayat saat ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan bagian tubuhnya ditusuk bambu.
"Di lubang anus tertancap sebilah bambu yang berukuran kurang lebih 60 sentimeter," ucapnya.
Mayat sudah dievakuasi.
"Kita meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban dan selanjutnya dilakukan olah TKP,” katanya.
• Latar Belakang Adit Jayusman, Lelaki yang Ditinggalkan Ayu Ting Ting, Pernikahan Idaman Dibatal
Identitasnya terungkap
Mayat perempuan itu bernama Weni Tania, warga Kampung Ciloa Tengah, RT 003/RW 003, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja.
Viki Ruspiandi (21) mengungkap identitasnya. Viki meripakan sahabat Weni Tania.
Viki dan Weni sama-sama sekolah di SMK PGRI Wanaraja (SMEA Aceng).
Dia mengatakan sahabatnya itu dikenal pendiam saat sekolah.
Viki menyebut dirinya dan korban telah bersama satu kelas hingga lulus.
"Saya dan Weni sudah dari kelas 10 hingga lulus satu kelas terus. Dia orang baik" kata Viki.
Ia menyebutkan Weni adalah orang yang pendiam sejak duduk di bangku SMA dan terkadang suka nangis tanpa sebab.
"Kalau di kelas juga suka diam enggak banyak bicara, kadang suka nangis tanpa sebab. Sama saya sering ditanya kenapa, tapi tidak pernah mau jawab, dipendam sendiri saja kayaknya," ucapnya.
Setelah lulus sekolah Viki mengatakan sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Weni.
"Paling ketemu di status Facebook. Kaget saat tahu yang penemuan mayat itu adalah sahabat saya," katanya.
Viki yang bekerja di PT KAI Stasiun Wanaraja itu berharap polisi bisa mengungkap penyebab kematian sahabatnya.
"Biar enggak simpang-siur lagi di medsos," ucapnya. (*)