Jangan Sepelekan, Tangan Sering Keram atau Mati Rasa, Bisa Jadi Penyebab Dari Penyakit Bahaya Ini

Bila sering mengalami keram atau mati rasa pada tangan jangan anggap sepele karena bisa saja jadi penyebab penyakit berbahaya dalam tubuh

Editor: Siti Fatimah
boredpanda.com
ilustrasi- Bila sering mengalami keram atau mati rasa pada tangan jangan anggap sepele karena bisa saja jadi penyebab penyakit berbahaya dalam tubuh 

Misalnya, sindrom Guillain Bare. Ini adalah kelainan di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel saraf.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Pascasarjana Vla Catedra de Medicina, mati rasa tangan adalah salah satu gejala yang dapat didiagnosis.

Spondylosis serviks juga terkait dengan hal ini karena ini melibatkan hilangnya cakram invertebrata, di mana saraf yang menuju ke ekstremitas memulai perjalanannya.

Makanan Sehat Ini Ternyata Tak Selalu Baik untuk Kesehatan Tubuh. Apa Saja? Cek Yuk

2. Gangguan kronis

Banyak gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan saraf.

Akibat dari gangguan tersebut adalah perubahan perasaan dan mobilitas.

Diabetes adalah salah satu yang paling penting dan umum.

Ini menghasilkan neuropati diabetes yang, menurut University of California, secara langsung terkait dengan tangan yang mati rasa.

Konsumsi alkohol, amiloidosis, dan multiple sclerosis juga merupakan proses kronis yang mempengaruhi anggota superior.

Meskipun kanker bukanlah penyakit paling umum yang menyebabkan hal ini, pengobatan kemoterapi menggunakan kombinasi obat-obatan yang dapat menimbulkan efek samping yang merugikan.

Makanan Sehat Ini Ternyata Tak Selalu Baik untuk Kesehatan Tubuh. Apa Saja? Cek Yuk

Kemungkinan lain dari penyebab tangan mati rasa adalah kista yang sering muncul di persendian, seperti pergelangan tangan.

Jika mereka tumbuh terlalu banyak atau menekan saraf di dekatnya, mereka menyebabkan mati rasa.

Hal ini karena vaskulitis membatasi aliran darah ke telapak tangan dan jari.

Vaskulitis menyebabkan peradangan pada dinding arteri yang kemudian mengurangi kapasitasnya.

Oleh karena itu, ini berarti lebih sedikit oksigen yang mencapai jaringan, yang menyebabkan kerusakan.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved