Bisa Saja Rekayasa Laporan, Ini yang Akan Dilakukan Pemkot Bandung di Tempat Hiburan dan Cafe
Tempat hiburan dan cafe jadi potensi kerumunan, Pemkot Bandung berencana lakukan upaya riil di lapangan untuk dapatkan data akurat
Penulis: Tiah SM | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR. ID, BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan melakukan uji sampel rapid test antigen di tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan di antaranya cafe dan tempat hiburan.
"Saya sudah perintahkan Dinas Kesehatan untuk menyiapkan tim melakukan uji sampel anti rapid test antigen, ke tempat hiburan dan cafe," ujar Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna usai Rapat Virtual Satuan Tugas Covid-19 (Forkopimda) melalui Video Conference, di Balai Kota Bandung, Jumat (5/2).
Ema, mengatakan, para pengunjung akan dites menggunakan rapid antigen.
• Kecamatan di Bandung Ini Catat Kasus Tinggi Covid-19, Tekan Mobilitas, Terapkan Karantina Wilayah
Hal itu agar bisa memperoleh kondisi riil aktivitas di tempat-tempat usaha tersebut.
Menurut Ema, ke cafe dan tempat hiburan supaya mendapatkan data jauh lebih akurat.
• Positivity Rate Kota Bandung Empat Kali Lipat Lebih Besar dari Standar WHO, Ini yang Akan Dilakukan
• Kronologi Penemuan Jasad Bayi Laki-laki Malam Jumat di Toilet Pabrik, Sang Ibu Pendarahan Ngaku Mens
"Kita ingin masuk, jangan sampai sifatnya pasif hanya mendengar laporan. Laporan dari pengelola bisa saja rekayasa', di kami tidak ada klaster, tidak ada kejadian, kan bisa saja. Nanti kita tes uji bahwa hal itu akan kita coba lakukan sambil menunggu kebijakan pusat," ujar Ema.
• Penyebaran dikomunitas Naik, Ruang Isolasi Darurat Capai 80%, Pemkot Bandung Tambah Ruang Isoman
• Kecamatan di Bandung Ini Catat Kasus Tinggi Covid-19, Tekan Mobilitas, Terapkan Karantina Wilayah
Menurut Ema, kebijakan tersebut diambil karena potensi kerumunan orang yang banyaknya terjadi di cafe dan tempat hiburan.
Terutama karena faktor kebiasaan masyarakat Bandung yang sering nongkrong.
• Buruan Sae, Membangun Ketahanan Pangan Bertahan di Tengan Covid-19
• 84 Rumah dan Satu Masjid Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya
"Potensi kerumunan banyaknya di mana? Di tempat hiburan. Sekarang nongkrong di jalan bisa dikatakan tidak ada. Kalau cafe karena diperbolehkan (beroperasi), orang Bandung suka nongkrong, ngopi, makan cemilan dan sebagainya dan intinya ngobrol," ujarnya.
Ema akan merahasiakan lokasi sasaran karena jika diumumkan bisa saja mendadak tutup karena khawatir ada yang positif.