VIDEO-Gadis Cantik Desa Jalupang Subang, Siap Sambut Petani Milenial Program Gubernur, Masih Single

Lahan tidur seluas 297 hektare milik PTPN VIII di Desa Jalupang, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Teguh Kurnia

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Irvan Maulana

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Lahan tidur seluas 297 hektare milik PTPN VIII di Desa Jalupang, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang termasuk dalam rencana lahan program ketahanan pangan yang akan digarap petani milenial.

Calon lahan program ketahanan pangan itu ketika dikunjungi Tribun pada Selasa (2/2/2021), berupa lahan yang tidak tergarap milik PTPN VIII dan akan difungsikan untuk program ketahanan pangan petani milenial program Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Menurut penuturan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Jalupang, Alfian pada Selasa (2/2/2021), lahan kontrak Gapoktan Desa Jalupang di PTPN VIII ada seluas 297 hektare, namun yang baru tergarap hanya 65 hektare, sisanya lahan tidur.

VIDEO Petani Padi di Sukabumi Gagal Panen, Karena Sawah Mereka diserang Hama Tikus

Diketahui sebelumnya, lahan di Desa Jalupang tersebut, masuk dalam data ajuan lahan yang diajukan Bupati Subang Ruhimat, ketika membahas program ketahanan pangan bersama Pangdam III Siliwangi di Bukit Nyomot, Serangpanjang, Subang, pekan lalu.

Ketika Tribun mengunjungi Desa Jalupang, suasananya cukup asri, sepanjang kiri kanan jalan mayoritas ditumbuhi oleh tanaman keras sejenis pohon karet milik PTPN VIII.

Tak hanya disuguhi keasrian suasana desa, bak gayung bersambut statemen Gubernur Jawa Barat yang mengatakan 'menikahi gadis desa adalah pilihan' di Desa Jalupang pun banyak gadis desa yang mencuri perhatian.

Riska (22) seorang gadis Desa Jalupang saat ditemui Tribun tampak antusias menyambut program gubernur.

Lahan pertanian di Desa Jalupang Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang
Lahan pertanian di Desa Jalupang Kecamatan Kalijati Kabupaten Subang (tribunjabar/irvan maulana)

Menurut Riska, menjadi petani merupakan profesi yang membanggakan.

"Saya aja anak petani kok, pekerjaan mah sama aja yang penting halal," kata Riska.

Saat disinggung pernyataan Gubernur 'menjadi petani milenial dan tinggal di desa, menikahi gadis desa adalah pilihan' ia meresponnya dengan senyum malu-malu.

"Saya rasa pak Gubernur bilang gitu biar para pemuda tertarik bertani aja, terus ikutan program itu," katanya, manja.

Riska sendiri mengaku masih single dan percaya soal jodoh ada di tangan Tuhan.

"Di sini misalnya? kedatangan petani milenial, seru lah pasti banyak kenal orang kan banyak rezeki juga, intinya banyak belajar budaya juga dari mereka," kata Riska.

VIDEO-Pupuk Organik Sejenis Briket Kompos jadi Solusi Para Petani di Pangandaran

Sudah 6.000 Orang Minat Jadi Petani Milenial di Jawa Barat, namun Lahan yang Siap Baru di Cianjur

Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan pendaftaran dan pelaksanaan program Petani Milenial.

Walaupun rencananya baru akan di-launching pada 16 Februari 2020, sebanyak sekitar 6.000 orang sudah menyatakan siap ikut program Petani Milenial.

Kepala Biro Perekonomian pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, mengatakan dalam seminggu ini pihaknya sedang menyiapkan website pendaftaran dan seleksi program Petani Milenial, sambil menyiapkan lahan garapan untuk para petani muda ini.

"Lahan-lahan sedang diinventarisasi, insyaallah tanggal 16 Februari nanti kami akan me-launching karena memang sudah ada banyak petani milenial yang siap untuk bergabung. Sebelum Pak Gubernur mempromosikan program ini di Instagram, kami sedang mempersiapkan infrastruktur dan lain sebagainya," kata Benny di Gedung Sate, Selasa (2/2).

Benny mengatakan jika semua berjalan lancar, pendaftaran untuk Petani Milenial bisa diakses melalui website yang tengah disipakan pada 8 Februari 2021.

Hingga kini, katanya, terdapat sekitar 6.000 warga yang menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dalam program ini. Para peminat, katanya, harus mendaftar melalui website dan akan menjalani seleksi kembali.

VIDEO Halimah Tiap Hari Duduk 12 Jam di Tengah Sawah, Potret Ketegaran Petani Penggarap di Cianjur

Mengenai penyediaan lahan untuk para petani milenial ini, katanya, terdapat tiga skenario. Pertama adalah penggunaan tanah atau lahan milik Pemprov Jabar yang belum termanfaatkan maksimal.

Kedua, katanya, adalah tanah milik pribadi petani sendiri, tetapi mereka tidak punya modal unruk menggarapnya.

Kemudian skema yang ketiga adalah penggunaan tanah dari pihak ketiga, contoh dari Perhutani, PTPN, tanah aset pemerintah kabupaten dan kota, tanah carik desa, dan sebagainya.

Lahan yang sudah disiapkan untuk tahap awal dan tengah dimatangkan, katanya, adalah lahan milik Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Cikadu di Kabupaten Cianjur, seluas 900 hektare.

"Yang sekarang sudah siap untuk dimanfaatkan itu kurang lebih ada 900 hektare di daerah Cianjur Selatan. Yang lainnya sedang dipersiapkan ada yang di Subang, Garut, Tasikmalaya, sampai  Ciamis, kita inventarisir sekarang," katanya.

VIDEO Atap Rumah Disulap Jadi Sawah, Lahan Terendam Banjir, Petani Ini Pilih Tanam Padi di Rumah

Berdasarkan informasi dari BUMD PT Agro Jabar, katanya, Kemensos dan Kementan RI sudah siap menyiapkan lahan untuk digarap oleh petani milenial.

Respon positif ini, ujarnya, sangat luar biasa karena memang negara sedang mengupayakan untuk meningkatkan ketahanan pangan. 

Lahan-lahan tak terpakai ini, katanya, akan terus didorong sehingga tidak ada lagi lahan kosong di Jabar yang tidak termanfaatkan.

Semua, ujarnya, harus termanfaatkan untuk sektor apa saja sehingga membuka peluang peningkatan daya beli masyarakat yang tentunya akan meningkatkan PDRB Jawa Barat dan menekan inflasi.

"Semua semangat karena nanti semangatnya itu adalah menahan urbanisasi, lalu memberikan kesempatan kerja kepada rekan-rekan kita yang hari ini terkena PHK di perkotaan dan daerah industri yang kembali ke desanya, supaya mereka tidak menjadi pengangguran. Bagaimana caranya penghasilan petani milenial ini sama dengan UMK di kota-kota besar," tuturnya.

VIDEO-Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Disebut karena Pasokan Kurang, Begini Kata Petani di Lembang

Mengenai teknologi pangannya, Pemprov Jabar tengah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Semua teknologi akan dicoba diterapkan melalui program ini, menjadi perconrohan bagi petani lainnya.

"Ketika bicara mengenai Petani Milenial ini kan jalur masuknya, tapi ke depannya ada yang namanya Peternak Milenial, Nelayan Milenial, bertahap. Tapi yang pasti kami diberikan target oleh Pak Gubernur, 2021 sudah bisa berjalan semua," katanya.

Antusias yang luar biasa ini, katanya, juga perlu direspon positif oleh pemerintah kabupaten dan kota sebagai yang memiliki wilayah dan masyarakat.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tengah mencari 5.000 pemuda Jawa Barat yang berminat menjadi petani di pedesaan, menghasilkan berbagai macam tanaman pangan menggunakan kemajuan teknologi atau Revolusi Pertanian 4.0.

"Dicari 5.000 anak muda yang mau bela negara dengan menjadi petani 4.0. Daripada nganggur dan banyak rebahan melamun karena Covid, mending gabung aja," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini melalui akun Instagram pribadinya, Rabu (27/1).



VIDEO-Bisnis Daun Pakis dan Ruskus Tak Terganggu Pandemi Covid-19, Jadi Hiasan di Rumah di Jepang

Para petani muda ini, katanya, masing-masing akan dipinjamkan tanah subur seluas 2.000 meter persegi dari Pemprov Jabar dengan modal dari Bank BJB. Sedangkan hasilnya langsung dibeli oleh BUMD Agro Jabar.

"Pendaftaran akan dimulai minggu depan. Daripada jadi pengangguran kan? Salah satu syaratnya mau tinggal ngekos di desa. Menikahi kembang desa adalah pilihan," katanya.

Kang Emil mengatakan inilah rencana besar Jawa Barat di tahun 2021, yang disampaikan saat pencanangan Revolusi Pertanian 4.0 di Jawa Barat di Kabupaten Garut. 

"Dimulai dengan meresmikan smart green house di Wanaraja Garut. Di sini produksi pertanian bisa dua kali lipat hanya dengan konsumsi air hanya 20 persen dari biasanya, berkat teknologi pertanian infus yang diterapkan. Dan bisa bertani selama full 12 bulan tanpa terpengaruhi dinamika cuaca," katanya.

Sebelumnya, Kang Emil memang menggagas rencana program Petani Milenial yang akan dimulai pada Februari 2021. Sedangkan perencanaan dan pendaftarannya tengah dimatangkan.

"Hayu, tinggal di desa, rejeki kota dan bisnis mendunia," ajaknya.

Postingan tersebut pun mendapat perhatian banyak warganet. Kang Emil menjelaskan semua proses pendaftaran akan diumumkan minggu depan. Sementara ini, program hanya untuk warga Jabar. Tidak hanya untuk lahan pertanian, program ini pun untuk perkebunan, peternakan, sampai tambak.

Ridwan Kamil Sebut Petani Milenial Gagasan Jabar Bisa Direplikasi Provinsi Lain 

Pemerintah Provinsi Jabar meluncurkan program Petani Milenial yaitu program untuk mencetak petani dari kalangan muda yang disiapkan bersaing di kancah global. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa  pandemi Covid-19 berpotensi membawa Jabar pada krisis pangan, sebab negara-negara di dunia diprediksi akan menahan ekspor produk pangan demi memenuhi konsumsi dalam negeri.

”Saya melihat ada potensi krisis pangan tahun depan karena negara-negara dunia menghentikan ekspornya untuk kepentingan diri sendiri, ini agar diantisipasi bersama,” ujar Emil di forum West Java Food and Agriculture Summit (WJFS) 2020 di Kota Bandung, Kamis (10/12/2020). 

Dalam perhelatan yang didukung bank bjb itu, Emil juga mengajak anak-anak muda untuk tidak lagi datang ke kota mencari kerja, ini karena desa sudah menyediakan modal yang lebih dari cukup sebagai bekal masa depan.

"Tinggal saja di desa, rezeki kota, bisnis mendunia. Covid-19 mengajarkan hanya ekonomi pertanian dan pangan yang bertahan dengan  syarat harus didukung teknologi 4.0 karena kita generasi baru,” katanya. 

VIDEO-Ini yang Dilakukan Panji Petualang Saat Garaga Menggigit, Kru Panik Berikan Pertolongan

Dengan bantuan Pemerintah Pusat, Emil yakin, program ketahanan pangan dan Petani Milenial dapat berhasil di Jabar dan bisa direplikasi di provinsi lain.

”Mudah-mudahan sinergi seperti ini kita lakukan terus sehingga visi Pemerintah Pusat didukung oleh daerah bersinergi dan akhirnya menyejahterakan masyarakat,” kata Emil.  

Selain membuka forum WJFAS 2020, dalam saat bersamaan Ridwan Kamil menerima penghargaan untuk Kategori Birokrasi Gubernur langsung dari Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo pada puncak Peringatan ke-63 Hari Perkebunan di Scientia Park, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (10/12/2020).

Sebelumnya, masih rangkaian Hari Perkebunan 2020, Emil juga mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor satu kontainer briket arang kelapa ke UMKM ke Timur Tengah tepatnya, Qasr, Irak.

Ekspor arang kelapa bagian upaya Kementerian Pertanian mengoptimalkan ekspor perkebunan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Menurut Syahrul Yasin Limpo, briket tempurung kelapa menjadi kekuatan Indonesia selama ini. 
"Kita kembali buktikan bahwa di masa pandemi ini, saya bersama Pak Gubernur (Jabar) dan Pak Bupati (Tangerang) dan jajaran yang ada mencoba mengakselerasi,” kata Yasin Limpo. 

Ekspor arang kelapa dilakukan PT Tom Cococha Indonesia dengan kapasitas per bulan Rp 42 miliar atau sekitar Rp 500 miliar per tahun. Secara nasional ekspor arang kelapa mencapai Rp7 triliun per tahun.

Untuk diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga meraih penghargaan di ajang Anugerah Pratama Perkebunan Indonesia (APPI) Awards 2020.

Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya mempromosikan kopi Indonesia dengan merek Kopi Jabarano ke luar negeri.

Menurut Emil, diplomasi kopi kerap dipakai  dalam berbagai kunjungan kerja ke luar negeri sebelum pandemi bahkan hingga saat ini melalui pertemuan virtual. Diplomasi ini dinilai efektif menggaet kerja sama bisnis, budaya, dan pemerintahan. 

Sebagai tambahan informasi, Pada Februari 2020, Gubernur meluncurkan Kafa Jabarno di 555 Flinders Lane, Kota Melbourne, negara bagian Victoria, Australia.(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Gadis Cantik Desa Jalupang Subang Ini Siap Sambut Petani Milenial Program Gubernur, Masih Single

Penulis: Irvan Maulana
Editor: Ichsan
Video Editor: Edwin Tk

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved