VIDEO-Gadis Cantik Desa Jalupang Subang, Siap Sambut Petani Milenial Program Gubernur, Masih Single

Lahan tidur seluas 297 hektare milik PTPN VIII di Desa Jalupang, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang

Penulis: Irvan Maulana | Editor: Teguh Kurnia

Respon positif ini, ujarnya, sangat luar biasa karena memang negara sedang mengupayakan untuk meningkatkan ketahanan pangan. 

Lahan-lahan tak terpakai ini, katanya, akan terus didorong sehingga tidak ada lagi lahan kosong di Jabar yang tidak termanfaatkan.

Semua, ujarnya, harus termanfaatkan untuk sektor apa saja sehingga membuka peluang peningkatan daya beli masyarakat yang tentunya akan meningkatkan PDRB Jawa Barat dan menekan inflasi.

"Semua semangat karena nanti semangatnya itu adalah menahan urbanisasi, lalu memberikan kesempatan kerja kepada rekan-rekan kita yang hari ini terkena PHK di perkotaan dan daerah industri yang kembali ke desanya, supaya mereka tidak menjadi pengangguran. Bagaimana caranya penghasilan petani milenial ini sama dengan UMK di kota-kota besar," tuturnya.

VIDEO-Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Disebut karena Pasokan Kurang, Begini Kata Petani di Lembang

Mengenai teknologi pangannya, Pemprov Jabar tengah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Semua teknologi akan dicoba diterapkan melalui program ini, menjadi perconrohan bagi petani lainnya.

"Ketika bicara mengenai Petani Milenial ini kan jalur masuknya, tapi ke depannya ada yang namanya Peternak Milenial, Nelayan Milenial, bertahap. Tapi yang pasti kami diberikan target oleh Pak Gubernur, 2021 sudah bisa berjalan semua," katanya.

Antusias yang luar biasa ini, katanya, juga perlu direspon positif oleh pemerintah kabupaten dan kota sebagai yang memiliki wilayah dan masyarakat.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tengah mencari 5.000 pemuda Jawa Barat yang berminat menjadi petani di pedesaan, menghasilkan berbagai macam tanaman pangan menggunakan kemajuan teknologi atau Revolusi Pertanian 4.0.

"Dicari 5.000 anak muda yang mau bela negara dengan menjadi petani 4.0. Daripada nganggur dan banyak rebahan melamun karena Covid, mending gabung aja," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini melalui akun Instagram pribadinya, Rabu (27/1).



VIDEO-Bisnis Daun Pakis dan Ruskus Tak Terganggu Pandemi Covid-19, Jadi Hiasan di Rumah di Jepang

Para petani muda ini, katanya, masing-masing akan dipinjamkan tanah subur seluas 2.000 meter persegi dari Pemprov Jabar dengan modal dari Bank BJB. Sedangkan hasilnya langsung dibeli oleh BUMD Agro Jabar.

"Pendaftaran akan dimulai minggu depan. Daripada jadi pengangguran kan? Salah satu syaratnya mau tinggal ngekos di desa. Menikahi kembang desa adalah pilihan," katanya.

Kang Emil mengatakan inilah rencana besar Jawa Barat di tahun 2021, yang disampaikan saat pencanangan Revolusi Pertanian 4.0 di Jawa Barat di Kabupaten Garut. 

"Dimulai dengan meresmikan smart green house di Wanaraja Garut. Di sini produksi pertanian bisa dua kali lipat hanya dengan konsumsi air hanya 20 persen dari biasanya, berkat teknologi pertanian infus yang diterapkan. Dan bisa bertani selama full 12 bulan tanpa terpengaruhi dinamika cuaca," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved