Panji Petualang Selamat Setelah Digigit Garaga, Ini Tips agar Tak Mati Usai Digigit Ular Berbisa

Bila tergigit ular berbisa, ada langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan agar tidak mati.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
Instagram/panjipetualang_real
Bekas gigitan ular king kobra Garaga. 

TRIBUNJABAR.ID - Dua kali Panji Petualang selamat dari maut setelah digigit Garaga, ular king kobra peliharaannya.

Dalam kesempatan berbeda, Panji Petualang digigit Garaga karena kurang mengantisipasi gerakan ular berbisa itu.

Gigitan kedua menyayat lengan Panji Petualang.

Penyebab Ular King Kobra Garaga Sampai Menggigit Panji Petualang, Serangan Mendadak yang Mengagetkan

Lengan Berdarah Kena Gigitan Garaga, Panji Petualang: di Situlah Aku Berada di Antara Hidup dan Mati

Ular king kobra Garaga mengigit Panji Petualang.
Ular king kobra Garaga mengigit Panji Petualang. (Instagram/panjipetualang_real)

Lengannya berdarah namun luka tersebut dapat teratasi.

Gigitan ular berbisa sebenarnya dapat menyebabkan kematian.

Bila tergigit ular berbisa, ada langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan agar tidak mati.

Dikutip dari Kompas.com, perawatan yang tepat untuk menolong korban gigitan ular berbisa adalah immobilisasi atau berusaha tidak membuat korban bergerak.

Pakar yoksikologi dan bisa ular, DR dr Tri Maharani, Ms.Si SP.EM mengatakan ada pemahaman masyarakat soal penanganan pertama ketika mengalami gigitan ular yang salah besar.

Tak sedikit yang berpikir tindakan pertama yang dilakukan adalah mengikat daerah di sekitar area gigitan ular.

Tujuannya adalah untuk menghentikan pergerakan bisa ular agar tidak menyebar ke sulurh tubuh.

Tindakan salah lainnya yang sering dilakukan adalah membuat darah keluar dengan cara membuat sayatan di daerah gigitan.

Tujuannya pun sama, mencegah penyebaran bisa ular.

Menurut Tri, kedua tindakan tersebut salah besar, tidak membantu sama sekali.

Bisa ular akan tetap menyebar ke bagian tubuh lainnya.

“Kalau diikat hanya membuat kondisi seolah-olah bisa ular berhenti. Padahal yang diikat adalah pembuluh darah. Akibatnya pembekuan darah hingga amputasi,” kata Tri saat dihubungi, Minggu (10/9/2017).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved