Ribuan Ikan Mendadak Mati di Keramba, Petugas Sudah Ingatkan Soal Tebar Ikan Saat Musim Hujan
Diskanak dan pelaku KJA biasanya sudah mengetahui menjelang musim penghujan tidak boleh untuk menanam ikan dahulu
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Dinas Perikanan dan Peternakan Purwakarta menanggapi terkait kejadian ribuan ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) Waduk Jatiluhur mati mendadak.
Sekretaris Diskanak Purwakarta, Ade Muhammad Amin mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Kepala UPTD Perairan Umum Jatiluhur terkait kasus ini.
Amin merasa prihatin dan sangat menyayangkan atas kejadian yang menimpa para petani ikan di KJA Jatiluhur.
• Ribuan Ekor Ikan Mati di Waduk Jatiluhur, Gara-gara Cuaca Mendung Terus, Mayoritas Ikan Mas
Dirinya mengaku petugas Diskanak dan pelaku KJA biasanya sudah mengetahui menjelang musim penghujan tidak boleh untuk menanam ikan dahulu dan mesti melakukan panen lebih awal.
"Kami sudah imbau kepada pelaku usaha KJA untuk tak menanam ikan dahulu dan lakukan panen dini. Ini berkaca pada pengalaman tahun lalu yang nyatanya ketika pelaku disiplin melakukan upaya itu maka alhamdulillah tidak alami hal seperti ini," kata Amin saat dihubungi Tribun Jabar, Minggu (31/1/2021).
• Raup Jutaan Rupiah, Cilok Cinta Asal Garut Sudah Terjual Sampai Qatar, Ini Kiat Suksesnya
Diskanak Purwakarta saat ini tengah melakukan pendataan jumlah petani ikan keramba yang terdampak.
Berdasarkan data di Diskanak, KJA di Waduk Jatiluhur seluruhnya ada 30 ribuan.
Hal ini merujuk pada program Citarum Harum dan Diskanak masuk ke dalam satgas.
• Jasa Pikul Jenazah Covid-19 Resmi Jadi PHL, Proses Pemakaman Gratis, Bahkan Lebih Cepat
"Masih, masih kami lakukan validasi berapa-berapanya. Yang jelas tidak semua KJA. Hanya di sebagian wilayah dan mayoritas ada di Tegalwaru, Sukasari, dan Sukatani. Kalau di Jatiluhur sebagian kecil," katanya.
Sebelumnya diberitakan, ribuan ikan di keramba jaring apung (KJA) Danau Jatiluhur Purwakarta mati mendadak, Minggu (31/1/2021).
Para petani ikan terpaksa membuang ikan mati dari tengah keramba ke sisi danau agar tak mencemari air.
• Positif Covid-19, Bupati Pangandaran Jalani Perawatan di RSUD Pandega, Begini Kondisinya Sekarang
Para petani pun terpaksa melakukan panen dini untuk menyelamatkan ikan-ikan yang masih hidup.
Harga ikan pun menjadi anjlok akibat peristiwa ini dan para petani ikan alami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Edo Junaedi (38) salah seorang petani ikan mengaku peristiwa ikan mati massal di KJA Waduk Jatiluhur ini diakibatkan karena cuaca yang buruk dalam beberapa hari terakhir.
• ASN Penyintas Covid di Kabupaten Karawang Akan Dikumpulkan, Jumlahnya Ratusan, Diminta Lakukan Ini
Kejadian semacam ini memang, kata Edo, terjadi setiap tahunnya.