Petugas Pikul Pemerintah Tak Terlihat Saat Ambulans Bawa Jenazah Covid-19 Datang ke TPU Cikadut
Tim pikul peti jenazah Covid 19 di TPU Cikadut Kota Bandung mengabarkan, mereka kembali memikul jenazah Covid-19 pada Selasa (26/1/2021) malam.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tim pikul peti jenazah Covid 19 di TPU Cikadut Kota Bandung mengabarkan, mereka kembali memikul jenazah Covid-19 pada Selasa (26/1/2021) sekira pukul 22.00.
Koordinator tim pikul peti jenazah Covid-19, Fajar Ifana alias Afak menyampaikan, pihaknya kedatangan ambulans membawa peti jenazah Covid-19.
"Malam ini kami kedatangan ambulans bawa peti jenazah dari RS Borromeus, sekira pukul 22.00," ujar Fajar, via ponselnya.
Saat jenazah datang, tidak ada petugas dari pemerintah yang siaga untuk memikul peti jenazah.
Selama pandemi, Pemkot Bandung tidak menyediakan petugas angkut dari TPU ke liang lahat.
Pemerintah hanya menyediakan liang lahat dan petugas gali.
Sedangkan untuk memikul peti jenazah, setidaknya butuh delapan orang karena berat peti jenazah lebih dari 100 kilogram.
• Di Kabupaten Bandung, Penikmat Air Bersih Belum Merata, Gap Juga Terjadi di Sektor Sanitasi Layak
• Kapolres Sukabumi Kota Siap Disuntik Vaksin, Sebanyak 128 Personel Amankan Pelaksanaan Vaksinasi
• Deden yang Gugat Orang Tua Sendiri Rp 3 Miliar Akui Ucapkan Bangsat, Kini Justru Melunak Minta Damai
Belum lagi, jarak dari titik parkir ambulans ke liang lahat pemakaman Covid-19 sekitar 500 meter.
Untuk mengisi kekosongan itu, tim pikul ini siaga 24 jam dan memikul peti dari area pemakaman ke liang lahat.
Kondisi itu jadi polemik karena terkait biaya yang dikeluarkan oleh keluarga jenazah.
Di sisi lain, pemerintah tidak menyediakan petugas untuk memikul.
Dalam video yang diterima Tribun dari Fajar, tampak teman-temannya mensalatkan jenazah.
"Keluarga ahli waris meminta bantuan kami untuk mengangkut jenazah, keluarga juga kasih imbalan dan kami akan pikul peti jenazah setelah disalatkan. Kondisi di pemakaman, jalan yang dilewati sedang basah dan tanah lumpur," ucap Fajar.
Karena kondisi jalan tanah lumpur yang basah terkena hujan, ia mengungkap seorang temannya sempat jatuh.
• Mau Buang Sampah, Warga Perbatasan Jabar-Banten Dikagetkan dengan Kemunculan Seekor Ular