BIKIN GERAM, Gedung Pemprov Bernilai Miliaran Ternyata Mirip Sarang Burung, Mayoritas dari Bambu

Ia mengatakan, anggaran yang dikeluarkan untuk gedung pusat kebudayaan ini benar-benar tak sebanding dengan hasil pekerjaan.

Editor: Ravianto
gedung kebudayaan subang 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Gedung kebudayaan milik Provinsi Jawa Barat di kawasan Hutan Kota Ranggawulung, Kabupaten Subang, terus mendapat sorotan.

Bukan saja karena kondisinya yang terbengkalai, tapi juga bentuknya yang tak biasa.

Gedung yang dibangun dengan dana miliaran rupiah itu sepintas mirip dengan sarang burung.

Terlebih mayoritas bahan bangunannya berasal dari bambu.

Anggota Komisi V DPRD Jabar, Ali Rasyid, mengaku geram sekaligus prihatin saat melihat langsung kondisi gedung yang pembangunannya direncanakan sejak 2019 lalu tersebut.

Ia mengatakan, anggaran yang dikeluarkan untuk gedung pusat kebudayaan ini benar-benar tak sebanding dengan hasil pekerjaan.

"Kami Komisi V baru tahu beberapa hari lalu. Makanya kami tinjau ke sini. Kami sangat prihatin melihat kondisi ini," kata Ali di sela peninjauan.

Hasil Coppa Italia Inter Milan vs AC Milan 2-1, Zlatan Ibrahimovic Cetak Gol Lantas Dikartu Merah

UPDATE Anak Gugat Orangtua, Setelah Beredar Video Perkataan Kasar, Kuasa Hukum Deden Minta Damai

Siapa Michaela Paruntu, Perempuan yang Adang & Terseret Mobil Diduga Milik Wakil Ketua DPRD Sulut

Ali mengatakan, sebelum meninjau gedung kebudayaan di Subang, ia bersama anggota Komisi V yang lain lebih dulu meninjau gedung kesenian di Sumedang yang ambruk padahal baru selesai dibangun akhir tahun lalu.

"Ternyata di sini juga mengalami persoalan yang sama," ujarnya.

Ali mengatakan, Komisi V akan secepatnya menindaklanjuti temuan di Subang ini.

"Banyak hal yang kami pertanyakan, dari awal desain kontruksi, penganggaran hingga pembangunan, sampai berwujud seperti ini. Saya juga bingung gedung ini sebetulnya buat apa," ujarnya.

Ali mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan gedung kebudayaan ini terbilang sangat besar.

"Yang saya tahu, anggaran APBD yang dialokasikan untuk gedung ini mencapai Rp 33 mMiliar. Sekarang, dengan kondisi seperti ini, baru terpakai Rp 6 miliar."

"Parahnya, gedung ini masih belum bisa difungsikan," ujarnya.

Ali mengatakan, gedung kebudayaan ini dibangun di atas lahan seluas empat hektare.

"Lahan yang dipakai ini lahan milik negara, dan anggarannya dari provinsi. Tapi sampai sekarang hasilnya seperti ini. Kata warga seperti sarang burung merpati dan malah jadi tempat mesum," ujarnya.

Ali mengatakan, Komisi V akan secepatnya memanggil Dinas Pariwisata dan Budaya untuk membahas temuan ini.

"Kita lihat nanti, tentu akan kami bahas lebih lanjut, seharusnya para budayawan dan seniman terlibat dalam pembangunan gedung ini," kata Ali.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved