Sentra Tahu Cibuntu, Bertahan Berkat Resep Leluhur, Pakai Kedelai Impor Berkualitas

Kota Bandung memiliki sentra tahu. Sentra ini sudah ada puluhan tahun lalu. Namanya sentra tahu Cibuntu.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Cipta Permana
Perajin di sentar tahu Cibuntu, Supardi (56) dan istrinya Lilis Sudiarti. 

"Untuk bertahan dari persaingan, kami cuma berusaha membuat tahu dengan mempertahankan kualitas dari bahan baku, pengolahan, hingga penjualan," katanya.

Koperasi

Para perajin tahu memiliki wadah koperasi agar bisa tetap bertahan. Satu di antaranya Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti).

Menurut Ketua Kopti Kota Bandung, Asep Nurdin anggota Kopti Kota Bandung yang tercatat resmi mencapai 500 anggota. Dan, katanya, hanya 200 anggota yang masih aktif.

Asep mengatakan, banyak anggotanya yang mendirikan koporasi masing-masing dan diikuti oleh yang lainnya sebagai anggota koperasi baru.

"Selama ini upaya yang kami lakukan dalam mensejahterakan para anggotanya memang dapat disebut berkurang dari sebelumnya, seiring berkurangnya anggota dan faktor situasi lainnya," ujarnya

Meski demikian, katanya, hingga saat ini, masih tetap berupaya memenuhi setiap kebutuhan para anggota, terutama para pengrajin kecil.

"Kopti memberikan bantuan pinjaman modal usaha, bonus usaha dari kegiatan menjual kebutuhan produksi dan ketersediaan bahan baku kedelai, meskipun tidak sebesar sebelumnya," katanya.

Layaknya koperasi, kata Asep, Kopti menyediakan layanan Kosipa (simpan pinjam) bagi para anggota yang butuh modal usaha.

"Termasuk, kami juga masih menyediakan undian umrah bagi para anggota Kopti Kota Bandung," ujarnya.

"Hanya upaya ini yang bisa kami lakukan untuk mempertahankan para perajin anggota Kopti Kota Bandung," katanya. (cipta permana)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved