Jasa pikul jenazah Covid
Jasa Pikul Jenazah Covid-19. Awalnya Ngga Berani, Sampai Dijauhi Tetangga
Muncul tukang pikul jenazah Covid-19 selama pandemi yang memberikan jasa mengantar hingga ke liang lahat
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -Puluhan pemuda di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut Kota Bandung selama pandemi Covid 19, jadi tukang pikul peti berisi jenazah terkonfirmasi tertular virus corona.
Mereka bertugas menurunkan peti berisi jenazah dari ambulans kemudian mengangkutnya ke liang lahat di pemakaman khusus Covid 19 di TPU Cikadut. Mereka menyebut diri mereka, Tim Jasa Pikul Covid 19.
Pantauan Tribun pada Rabu (20/1/2021) di area makam Covid 19 khusus muslim di TPU Cikadut, jarak parkir ambulans hingga ke area lahan kuburan yang tersedia berjarak sekitar 500 meter dengan kondisi menurun dan jalan tanah merah.
Baca juga: Lima Orang Termasuk Wanita Hamil Ditemukan Tewas Ditembak, Pelaku Masih Misterius
Sedangkan di tempat pemakaman Covid 19 khusus non muslim, jumlahnya relatif sedikit sehingga jarak dari titik parkir ambulans tidak terlalu jauh.
Fajar Ifana (40), koordinator Tim Jasa Pikul menerangkan, aktifitas mereka berawal dari pengalaman yang tak mereka lupakan.
Saat awal pandemi, mereka sempat menemukan ada enam ambulans berisi enam jenazah terparkir di area TPU Cikadut.
Saat itu, meski sudah ada petugas pemakaman dari UPT TPU Cikadut yang berada di bawah Distaru Pemkot Bandung, namun tidak berani memindahkan jenazah dari ambulans ke liang lahat yang disiapkan petugas pemakaman.
Baca juga: Polisi Langsung Turun Tangan Selidiki Robohnya Atap Plafon Masjid Islamic Center Indramayu
"Saat itu ada delapan orang dari kami, inisiatif bantu mengangkut peti jenazah ke liang lahat yang sudah disiapkan. Bagaimanapun demi kemanusiaan, meskipun kami juga saat itu sempat takut, tapi memberanikan diri akhirnya semuanya bisa dimakamkan, kami pikul semua peti jenazah dengan pakai APD seadanya," ujar Fajar ditemui di TPU Cikadut, Rabu (20/1/2021).
Petugas pemakaman TPU Cikadut rata-rata hanya bertugas untuk menyiapkan lahan, menggali, memasukan kemudian mengurug tanah.
Jumlahnya juga terbatas.
"Iya, kalau petugas disini kan tugasnya hanya menggali dan mengurug saja. Yang memikul peti jenazah tidak ada. Akhirnya, sampai sekarang kami jadi terlibat memikul peti jenazah Covid 19," ucapnya.
Bukan perkara mudah dalam memikul peti jenazah.
Baca juga: Polisi Langsung Turun Tangan Selidiki Robohnya Atap Plafon Masjid Islamic Center Indramayu
Petinya saja rata-rata 50 kg sampai 100 kg. Belum dengan jenazah di dalam peti.
"Berat pak, bisa sampai 150 kg, bahkan sempat kami angkut peti jenazah Covid 19 sampai 300 kg, memukulnya sampai 10 orang. Karena jadi sering terlibat, kami sempat dijauhi tetangga hingga teman, takut tertular virus Corona," ujar Fajar.
Jika petugas pemakaman tidak terlibat dalam mengangkut peti jenazah, lantas, apakah keluarga dari jenazah tidak terlibat.