Dentuman Misterius di Bali Diduga Berasal dari Meteor yang Jatuh, Ini Penjelasan LAPAN
Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lapan, Dr Rhorom Priyatikanto, dugaan tersebut berdasar dari sejumlah laporan yang memiliki ciri-ciri dari sejumlah
Sementara itu Rhorom menyebut dampak asteroid atau meteor yang jatuh ke bumi tergantung dari ukuran dan lokasi jatuhnya.
"Dampak yang ditimbulkan juga bergantung pada kecepatan dan ukurannya."
"Benda itu kan membawa energi kinetis, kalau seandainya ukurannya besar dan jatuh di laut, bisa menimbulkan tsunami," ungkap Rhorom.
Selain itu, semakin besar dentuman yang dihasilkan bisa sampai membuat getaran hingga memecahkan kaca.
Lebih lanjut, Rhorom menilai peristiwa jatuhnya asteroid ke bumi adalah hal yang wajar dan cukup sering.
"Namanya asteroid itu banyak, probabilitas benda masuk ke atmosfer bumi cukup sering," ungkap Rhorom.
Namun, untuk yang ukuran besar, Rhorom menyebut peristiwa tersebut langka adanya.
Sehingga, masyarakat diminta untuk tidak terlalu khawatir.
Rhorom juga menambahkan meteor yang telah mencapai permukaan Bumi tidak berpotensi bahaya.
"Benda antariksa ini tidak mengandung unsur radioaktif yang membahayakan, mineral yang terkandung dalam meteor pun tidak berbahaya bagi lingkungan," ungkap Rhorom.
Pernyataan BMKG
Sementara itu, warga di Pulau Bali ramai membicarakan suara dentuman keras, yang terdengar pada Minggu (24/1/2021) pukul 10.27 WITA.
Informasi tentang adanya suara dentuman itu beredar di media sosial Twitter.
Sejumlah warganet menyebutkan, suara dentuman tersebut berasal dari meteor yang jatuh, dan mendarat di daerah Buleleng, Bali.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, beberapa warga di Kintamani dan Besakih mengaku melihat objek langit semacam meteor yang melintas ke arah barat daya.