Pratu Dedi Hamdani, Gugur Saat Baku Tembak dengan KKB, Dikenal Baik dan Berbakti pada Orangtua
Sosok Pratu Dedi Hamdani kini tinggal kenangan. Ia merupakan prajurit yang gugur dalam baku tembak TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB)
Menurut dia, tak banyak remaja yang mau mencuci pakaian ibunya. Bahkan, sebagian besar remaja masih enggan mencuci pakaian sendiri.
"Malah anak muda sekarang banyak pakaiannya yang masih dicuci orang tuanya," kata Sarmiati.
Sarmiati mengatakan, Pratu Dedi Hamdani biasanya menelepon dirinya sekali dalam seminggu.
Prajurit TNI itu selalu mengingatkan ibunya agar tidak lagi bekerja. Pratu Dedi Hamdani, kata dia, juga berjanji akan membelikannya perhiasan.
Ada banyak cerita yang disampaikan Pratu Dedi saat menghubungi sang ibu.
Sarmiati menambahkan, anaknya itu juga sering melakukan puasa sunah pada Senin Kamis.
Pria yang berasal dari Lombok itu akan menikah pada dua bulan lagi.
Baca juga: Tembakan KKB Bikin Rencana Pratu Dedi Hamdani Menikah Berantakan, Sudah Pacaran Lebih Lima Tahun
Ayah Pratu Dedi Hamdani, Muhdin berlinang air mata mengingat putranya itu akan melepas masa lajang.
Pujaan hati yang akan dinikahi Dedi, kata Muhdin, berasal dari kampung yang sama dengannya di Desa Plambek, Lombok Tengah.
"Pacarnya gadis orang sini, dia pacaran sudah lebih 5 tahun," tutur Muhdin.
Dua minggu lalu, putranya itu sempat meneleponnya. Pratu Dedi memberitahukan rencananya mengambil cuti untuk menikah.
"Dua minggu yang lalu dia telepon, dua bulan lagi dia akan pulang ambil cuti untuk menikah," kata Muhdin pilu.
Perjuangan Menjadi TNI

Jalan Pratu Dedi menjadi anggota TNI penuh perjuangan.
Sebelumnya, Dedi sempat mengikuti tes masuk kepolisian tapi tak lolos.