Masih Pandemi Covid-19, Tahun Ini Pemkot Bandung Targetkan PAD Rp 2,7 Triliun

PAD tersebut dihasilkan dari sembilan mata pajak yang ada yakni hotel, restoran, hiburan parkir, penerangan jalan, BPHTB, PBB, reklame dan pajak air

ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, Pemerintah Kota Bandung menargetkan pendapatan asli daerah 2021 sebesar Rp 2,7 triliun.

Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain mengatakan, pandemi Covid-19 masih menjadi kendala dalam mengejar target PAD 2021.

Berkaca pada 2020 lalu, kata dia, target yang dibebankan kepada BPPD sebesar Rp 2,7 triliun, akhirnya di koreksi menjadi Rp 1,751 triliun karena hantaman Covid-19.

PAD tersebut dihasilkan dari sembilan mata pajak yang ada yakni hotel, restoran, hiburan parkir, penerangan jalan, BPHTB, PBB, reklame dan pajak air tanah.

"Kemarin itu kita dari target itu kita berhasil mengumpulkan 92,9 persen karena targetnya turun. Penurunan perolehan pajak serta perubahan target diakibatkan berkurangnya pengunjung ke sejumlah sektor usaha. Mulai dari hotel, restoran, hingga tempat wisata,” ujar Zul, saat dihubungi, Minggu (15/1/2021).

Selama ini, kata dia, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) selalu menjadi andalan dalam mengejar target PAD Kota Bandung.

Baca juga: Gelandang Persib Bandung Ini Sayangkan Liga di Indonesia Belum Berjalan, Padahal di Negera Lain Bisa

Namun, ujar Zul, sejak ada pandemi pendapatan dari dua mata pajak andalan itu ikut terganggu akibat penurunan daya beli dan kemampuan masyarakat selama pandemi ini.

"Sebetulnya itu (PBB dan BPHTB) terganggu juga, karena pendapatan masyarakat yang turun, kemampuan masyarakat untuk membayar menjadi masalah juga. Karena dari sisi kepatuhan masyarakat untuk bayar pajak saja biasanya 79 persen sekarang jadi 69 persen. Kita kan tidak bisa memaksa juga karena kondisi pandemi," ucapnya.

Memasuki awal 2021, kata dia, perolehan pajak belum sepenuhnya pulih. Apalagi pada akhir tahun sempat ada kebijakan yang mempengaruhi sumber pendapatan daerah. Namun, setelah adanya vaksin diharapkan ekonomi di Kota Bandung mulai kembali bergerak.

"Ya, kita sih harus optimistis bahwa di 2021 harusnya kondisi perekonomian kita merangkak naik, tapi naiknya seperti apa kan itu yang harus dikaji. Kita harapkan tahun sekarang sudah mulai pulih. Nanti vaksin segera tersebar ke masyarakat mengenai ekonomi juga sudah mulai bergerak mudah-mudahan dari sisi pajak meningkat lagi," katanya.

Baca juga: Warga dari 3 Desa Geruduk Kantor Perum Griya Sampurna, Desak Pengembang Bangun TPT Agar Tak Longsor

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved