Akhirnya Herman Suherman dan Tb Mulyana Ditetapkan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Periode 2021-2026

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Setelah sempat tertunda satu hari, akhirnya rapat pleno penetapan pemenang Pilkada Cianjur 2020 digelar KPU Kabupaten Cianjur, Kamis (21/1/2021), di Gino Feruci Hotel Jalan KH Abdulah Bin Nuh.

Pleno sempat ada penundaan karena keterlambatan terbitnya Buku Registrasi Perkara Konstitusi (BPRK) dari MK.

Sebelumnya, KPU Kabupaten Cianjur menjadwalkan menggelar pleno Rabu (20/1/2021). Namun, karena MK belum menerbitkan BPRK, jadwal tersebut sempat ditunda hingga waktu belum ditentukan.

"Alhamdulillah kami menerima surat dari KPU RI tadi malam bahwa BPRK telah terbit sehingga kami bisa menggelar pleno penetapan," ujar Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Cianjur, Hilman Wahyudi, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Bayi Kembar Siam Adam-Aris Akhirnya Dipisahkan lewat Operasi 10 Jam, Ini Kondisinya Terkini

Baca juga: Kakak Beradik Korban Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 Dimakamkan Berdampingan

Hilman menjelaskan, dengan turunnya surat dari KPU RI, maka pleno penetapan pemenang pilkada akhirnya bisa digelar.

"Tertunda satu hari dari jadwal semula. Hari ini pleno dilaksanakan di Hotel Gino Ferucci," kata Hilman.

Selain mengundang partai politik pengusung, KPU juga mengundang semua pasangan calon sebagai peserta rapat pleno.

"Tapi untuk pasangan calon tidak diwajibkan hadir," ujar Hilman.

Bupati terpilih periode 2021-2026 Herman Suherman berterima kasih kepada semua warga Cianjur di 32 kecamatan yang telah memilihnya.

"Alhamdulilah kami unggul di 32 kecamatan, saya berterima kasih kepada semua warga Cianjur," kata Herman.

Herman memprioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cianjur dengan program infrastruktur dan peningkatan IPM.

Ia juga menyinggung di era situasi pandemi Covid-19 saat ini yang membuat semua roda kehidupan terdampak. Roda ekonomi seret berdampak pada PAD cianjur yang turun. Pihaknya akan menyiasati kondisi saat ini, mengusahakan pembangunan tetap jalan, dan bidang kesehatan tetap diutamakan.

"Bisnis harus tetap berputar," katanya.

Baca juga: Kisah Sedih Aisyah, Sebatang Kara gara-gara Covid-19, Bocah 10 Tahun Itu Kini Menunggu Sang Kakak

Herman mengatakan, dulu Cianjur dikenal sebagai salah satu lumbung padi di Jabar. Tapi industri yang menyerap banyak tenaga kerja mulai menggerus luas sawah yang ada. Anak-anak muda lebih memilih bekerja di pabrik ketimbang di sawah.

"Kami akan menyikapi hal ini dengan beberapa strategi baru dibantu oleh wakil bupati terpilih," katanya.