Vaksinasi Karawang Kemungkinan Dimulai Awal Februari, Dinkes Karawang Bangun Cold Room
Dinas Kesehatan membongkar ruang arsipnya untuk dijadikan ruang pendingin atau cold room untuk penyimpanan vaksin corona
Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi
TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG- Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat menyebutkan, proses vaksinisasi di Karawang akan dilakukan di Bulan Februari. Pemerintah setempat belum mengetahui pasti Karawang yang masuk dalam zona merah tak mendapatkan jatah vaksin kloter pertama.
"Kemungkinan awal Februari," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Nanik Djojana kepada Tribun Jabar di kantornya, Senin (18/1/2021).
Nanik sendiri belum mengetahui pasti jadwal kedatangan vaksin ke Karawang. Namun sejumlah persiapan tengah disiapkan oleh Dinas Kesehatan untuk menyambut vaksin corona tersebut.
Salah satunya, dikatakan Nanik, adalah ruangan penyimpanan vaksin corona. Dinas Kesehatan membongkar ruang arsipnya untuk dijadikan ruang pendingin atau cold room.
"Kalau vaksin datang mendadak. Maka kami juga telah menyiapkan lemari pendingin yang berada di setiap puskesmas," katanya.
Nanik mengatakan, vaksin-vaksin tersebut harus disimpan pada suhu maksimal 8 derajat celsius. Sementara itu vaksin bisa bertahan suhu ruangan dalam waktu 15 menit.
"Kalau menurut protokolnya itu maksimal 15 menit," katanya.
Baca juga: Andri Ngamuk, Awalnya Tidur Seranjang, Bangun Istri Tak Ada, Ternyata Pergi dengan Pria Lain
Berdasarkan hasil simulator yang dilakukan di Puskesmas Karawang Barat, proses vaksinasi memakan waktu kurang dari 15 menit tiap orang dengan melakukan screening kesehatan terlebih dulu.
Vaksinasi akan dilakukan di 114 fasilitas kesehatan yang terdiri dari 50 puskesmas, 24 rumah sakit, dan 40 klinik swasta.
"Vaksinator sudah siap. Sudah dilatih. Untuk yang akan di vaksin. Warga yang usianya 18 sampai 59 tahun yakni sebanyak 1.541.258 orang. Sedangkan tahap awal, akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang berjumlah sekitar 11 ribu orang," katanya.
Baca juga: Di Sukajadi Kota Bandung Masih Ada Kafe yang Buka Hingga Tengah Malam, Warga Terganggu
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/plt-kepala-dinas-kesehatan-nanik-djojana.jpg)