Longsor di Sumedang

Masih Ada Potensi Longsor Susulan di Cimanggung Sumedang, 26 Orang Belum Ditemukan

Sebanyak 14 orang dinyatakan meninggal dunia karena tanah longsor yang terjadi di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang.

Editor: Giri
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Tim SAR gabungan terpaksa harus merobohkan bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) An-Nur dalam melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Masih ada 26 orang yang dinyatakan hilang akibat bencana alam ini. 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak 14 orang dinyatakan meninggal dunia karena tanah longsor yang terjadi di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, hingga Senin (11/1/2020).

Namun, masih ada 26 orang yang dinyatakan hilang.

Untuk mencarinya, sekitar 900 anggota tim SAR gabungan masih bekerja.

Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah, mengatakan, selain terdiri atas 47 personel Basarnas, tim SAR gabungan juga diperkuat anggota TNI, Polri, pemerintah daerah, dan organisasi SAR.

"Mudah-mudah dengan tim gabungan, sinergitas dan kerjasama yang baik semua korban bisa ditemukan," ujarnya saat ditemui di posko bencana longsor, Senin (11/1/2021).

Deden mengatakan, petugas gabungan memang sangat diperlukan karena ada beberapa kendala dalam melakukan pencarian.

Baca juga: Mensos Risma Dilaporkan Polisi Gara-gara Temukan Gelandangan di Sudirman-Thamrin Jakarta

Baca juga: Harapan Bagus, Satu Penumpang Sriwijaya Air Teridentifikasi, Sayang Cuma Bagian Ini yang Ditemukan

Di antaranya, material longsor yang sangat tebal, kontur tanah masih labil, dan ada potensi longsor susulan.

"Faktor-faktor itu sangat menyulitkan," ujarnya.

Meski belum ada lagi korban yang berhasil ditemukan pada hari ketiga pencarian, kemarin, titik terang, menurut Deden, mulai mereka dapatkan.

Para korban yang sudah ditemukan, ujarnya, banyak bertumpukan di pinggir titik longsor yang terjadi, Sabtu (9/1) itu.

"Makanya kami sisir pencarian ke dekat masjid dan ke area dekat lapangan," ujarnya.

Deden mengatakan, biasa para korban ditemukan bertumpukan di dalam rumahnya masing-masing.

Ada banyaknya korban yang mereka temukan di luar rumah, menurut Deden, kemungkinan karena saat terjadi longsor susulan mereka sempat berupaya menyelamatkan diri, tetapi tidak berhasil.

"Mereka kebanyakan ditemukan di ujung batas longsoran," ucapnya.

Kemarin, untuk memudahkan masuknya alat berat, sebuah bangunan taman kanak-kanak, menurut Deden, terpaksa dirobohkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved