Longsor di Sumedang
Tanah Longsor Susulan Menerjang di Cimanggung Sumedang, Tiga Petugas Menjadi Korban
Sebanyak tiga petugas menjadi korban tanah longsor yang terjadi di Desa Sihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1/2020).
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebanyak tiga petugas menjadi korban tanah longsor yang terjadi di Desa Sihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1/2020).
Mereka adalah Komandan Rayon Militer 1014/Cimanggung, Kapt Inf Setio Pribadi; Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang, Yedi; dan Kepala Seksi Trantib Kecamatan Cimanggung, Suhanda.
Mereka gugur saat berusaha mengevakuasi para korban yang masih tertimbun saat terjadi longsor pertama.
Jasad ketiganya ditemukan Minggu (10/1/2021) dini hari.
Mereka terkubur setelah tanpa diduga, longsor susulan menerjang saat evakuasi masih berlangsung, Sabtu (9/1/2020) malam sekitar pukul 19.00.
"Jenazah Danramil Kapt Inf Setio Pribadi ditemukan sekitar pukul 00.30 WIB," ujar anggota Koramil Cimanggung, Sertu Budi, kemarin.
Baca juga: AJAIB, Ukar Selamat Meski Tertimbun Longsor di Cimanggung Sumedang 5 Jam, 27 Orang Masih Dicari
Baca juga: Kapten Afwan Sempat Minta Maaf Sebelum Berangkat Kerja, Hal Tak Biasa yang Bikin Anaknya Bingung
Budi mengatakan, jasad para korban, termasuk Danramil, langsung dievakuasi ke Puskesmas Sawah Dadap tak lama setelah ditemukan.
"Setelah dipulasara di Puskesmas Sawah Dadap, jenazah Danramil dibawa ke rumah duka di Cimalaka, Kabupaten Sumedang, untuk kemudian dikebumikan," kata Budi.
Budi, yang juga ikut mengevakuasi para korban, mengatakan saat longsor susulan terjadi, ia masih berada di di lokasi longsor.
Budi beruntung luput dari terjangan. Namun, Yedi dan Suhanda tak berhasil menghindar.
"Jasad Kang Yedi ditemukan di dekat mobil ambulans. Tak jauh dari lokasi di mana jasad Pak MP (Suhanda) ditemukan," ujarnya.
Selain ketiganya, anggota Basarnas, Cahyo Riadi, juga dikabarkan meninggal.
Namun, belakangan, hal itu dibantah Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah.
Saat longsor susulan terjadi, menurut Deden, lima anggota Basarnas memang tengah berada di lokasi bersama tim penolong lainnya.
"Alhamdulillah, masih dapat menghindar dari longsor susulan. Semuanya sehat wal afiat. Kelimanya masih melanjutkan proses evakuasi dengan saya," kata Deden saat ditemui di posko Basarnas, kemarin.
"Jadi, kabar yang beredar itu tidak benar. Anggota kami dari Basarnas tak ada yang terluka dari kejadian ini, dan mudah-mudahan kami tetap selalu diberikan perlindungan dari Yang Mahakuasa," ucapnya.
Dandim 0610 Kabupaten Sumedang, Letkol Inf Zaenal Mustofa, mengatakan Danramil Cimanggung, Kapten Inf Setio Pribadi, bukan saja sosok prajurit yang loyal, tapi juga sangat religius. Sangat berat baginya untuk menyampaikan kabar duka ini pada keluarga almarhum.
Baca juga: Dedi Mulyadi Belum Berhasil Luluhkan Hati Anak yang Laporkan Ibu Kandungnya ke Polisi di Demak
"Itu saya sampaikan ke Kapolres, tugas saya yang paling berat adalah menyampaikan ke keluarganya, berat karena belum tentu kata-kata saya keluar," ujar Zaenal, saat berada di posko bencana, di SMAN 1 Cimanggung, kemarin.
Zaenal mengatakan, setibanya di rumah korban, meski belum menyampaikan apapun, ia sudah disambut tangis keluarga korban.
"Mungkin mendengar berita yang ada, istrinya anaknya tahu atau ada firasat, sebab saat kami datangpun langsung disambut tangisan. Berat menyampaikan berita seperti ini," kata Zaenal.
Dandim mengatakan, Kapten Setio Pribadi sudah dimakamkan pada Minggu pagi di pemakaman keluarga dekat rumahnya.
"Secara prosedur, sebetulnya beliau sudah memenuhi sarat untuk dimakamkan di taman makam pahlawan, tapi keluarganya minta dimakamkan di pemakaman keluarga. Secara militer, Danrem dan Pangdam juga hadir," tuturnya.
Selama ini, kata Zaenal, Setio Pribadi selalu menjadi contoh bagi junior-juniornya.
"Dia salah satu senior di Kodim, yang ketika memberi contoh pada adik-adiknya, selalu langsung diikuti. Di selalu menjadi panutan," kata Zaenal.
Baca juga: TERNYATA Pramugari Asal Parongpong Bandung di Pesawat Sriwijaya Air yang Nahas, Masuk Kru Tambahan
"Insya Allah syahid."
Sepupu almarhum, A Taufik H (48), mengatakan Setio Pribadi adalah sosok yang santun dan saleh. "Sebelum kejadian, setelah salat, ia pamit untuk mengunjungi bencana. Enggal bilang bencana apa. Ternyata longsor itu," ujarnya.
Setio meninggalkan seorang istri dan dua anak.
"Banyak kebaikannya," kata Taufik. (hilman kamaludin/lutfi a mauludin)