Longsor di Sumedang

Ratusan Warga di Lokasi Longsor Cimanggung Diungsikan, Pemda Tetapkan Status Tanggap Darurat

Herman Suryatman mengatakan, ratusan KK itu akan diungsikan ke SD Ciparuat, SD Al Hidayah, dan beberapa tempat lainnya

Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Alat berat saat merobohkan bangunan TK di lokasi longsor Cimanggung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Ratusan kepala keluarga (KK) di sekitar lokasi longsor di daerah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, diungsikan karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan.

Dari 200 kepala keluarga tersebut di antaranya, 125 KK dari Perum SBG yang lokasinya berada diatas Perum Pondok Daud, 54 KK di blok Cicabe dan 24 KK lainnya yang berada di sekitar lokasi longsor tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman, mengatakan, ratusan KK itu akan diungsikan ke SD Ciparuat, SD Al Hidayah, dan beberapa tempat lainnya, sedangkan pengungsi dari SBG akan dialihkan ke gedung serbaguna di kompleks tersebut.

"Untuk masyarakat, silakan kami siapkan tempat pengungsian, apabila menyiapkan tempat pengungsian mandiri ya silakan. Tapi kami akan data ini, kami akan data dari 125 KK dan 54 KK di bawah, termasuk zona satu yang terdampak," ujarnya saat ditemui di Posko SAR Cimanggung, Senin (11/1/2021).

Untuk saat ini, pihaknya tengah melakukan pengecekan by name by address, dan pihaknya juga mempersilakan apabila ada warga yang ingin mengungsi secara mandiri.

"Silakan mau mandiri atau mau terpusat kita siapkan di SBG dan di SD Cipareuat, termasuk sekolah ini (Sman Cimanggung), silakan boleh di saudaranya asalkan representatif, kalau tidak kami minta pindah ke tempat ang kami sediakan," katanya.

Seperti diketahui, sebagian rumah di Perum SBG ikut ambles saat bencana longsor yang menerjang Pondok Daud tersebut karena Perum SBG dibangun diatas tebing paling atas.

Baca juga: Membanggakan, Petani di Indramayu Ini Sukses Ciptakan 10 Varietas Benih Padi Baru Ramah Lingkungan

"Saya langsung koordinasi dengan ketua RT dan RW, ada 125 KK untuk pengungsi di SBG dan kita akan mobilisasi untuk pindah ke tenda pengungsian yang sedang dibangun sekarang," ucap Herman.

Sedangkan untuk relokasi permanen, kata Herman, saat ini pihaknya akan melakukan identifikasi lahan desa dan ampai saat ini Pemkab Sumedang masih melakukan survei untuk lahan.

Sementara untuk rehabilitasi rumah akan dibantu Pemerintah Pusat dan pembangunannya akan ada garansi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Dan kami juga perlu informasikan bahwa bupati sudah menerbitkan 3 keputusan. Yang pertama itu keputusan Bupati nomor 21 tahun 2021 tentang penetapan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor Kabupaten Sumedang," katanya.

Ia mengatakan, status tersebut akan berlaku dari 9 hingga 29 Januari, sehingga waktunya kurang lebih selama 21 hari karena pihaknya ingin pastikan penanganan longsor ini harus sampai tuntas.

"Sehingga kita bisa fokus ke penanganan, sesuai pertimbangan BPBD dan BNPB juga," kata Herman.

Baca juga: Sempat Berhenti Operasi karena Kedelai Mahal, Ini Keluhan Pembuat Tahu dan Tempe di Sukabumi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved