Longsor di Sumedang
Kapala BNPB Minta Warga Mau Direlokasi, Sebut Pemkab Sumedang Siapkan Lahan Baru untuk Relokasi
Kepala BNPB Doni Monardo minta warga korban longsor di Perum Pondok Daud Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Sumedang bersedia direlokasi.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Adi Sasono
Atas hal tersebut, pihaknya akan kembali melakukan kajian terkait perizinan pembangunan perumahan tersebut. Menurutnya, perizinan perumahan ini keluar pada tahun 2017 yang lalu.
"Saya akan mengkaji, ini izinnya tahun 2017 kalau gak salah. Dulu perizinannya seperti apa," katanya.
Sebetulnya, kata Dony, pihaknya sudah memanggil pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sumedang untuk menghentikan izin pembangunan di atas lereng yang tingkat kemiringannya curam.
"Saya sudah menugaskan beberapa bukan ke belakang agar DPMPTSP untuk menyetop kegiatan perumahan yang akan berdampak bencana," ucap Dony.
Sementara terkait penyebab longsor ini, lanjut Dony, karena terjadi hujan deras dengan durasi yang cukup lama hingga menyebabkan lereng di sekitar perumahan tersebut longsor.
Polisi selidiki izin pembangunan
Aparat Kepolisian turut melakukan penyelidikan terkait masalah perizinan pembangunan Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang yang mengalami longsor, pada Sabtu (9/1/2021).
Kapolda Jabar, Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, perumahan yang dibangun dilingkungan tebing seperti ini memang tidak layak untuk dihuni, sebab dari sisi lokasi dapat menimbulkan terjadinya tanah longsor.
"Terkait (perizinan perumahan) ini akan kami dalami, sisi perizinanya seperti apa," ujarnya saat meninjau lokasi longsor, Minggu (10/1/2020).
Menurutnya, jika melihat kondisi lereng seperti ini di bangun perumahan seyogyanya memang sangat rawan terjadi longsor, sehingga pihaknya perlu melakukan penyelidikan terkait pembangunan perumahan tersebut.
"Nanti selanjutnya akan kita dalami, itu pekerjaan kita," katanya.
Selanjutnya, jika dilihat dari kejadian, kata Dofiri, lokasi longsor ini terjadi dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya, di titik yang berbeda tetapi masih satu area.
Sementara terkait pelaksanaan evakuasi, pihaknya masih melihat situasi cuaca, pasalnya pergerakan tanah di lokasi kejadian masih dapat dikatakan rawan.
"Sekali lagi tetap kita perhitungkan kondisi lingkungan alamnya, terlebih lagi kondisi hujan. Kita lihat disini lokasinya memang cukup rawan," katanya.