Meskipun Sudah Ada Persiapan, KBM Tatap Muka di Sumedang Pada 11 Januari 2021 Dibatalkan

Dalam pelaksanaan KBM tatap muka tersebut, kata Agus, rencananya siswa akan belajar di sekolah secara bergilir.

Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi
ILUSTRASI Sejumlah Siswa mulai gelar uji coba belajar tatap muka terbatas 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di Kabupaten Sumedang yang rencananya akan digelar pada 11 Januari 2021 akhirnya dibatalkan setelah kasus positif Covid-19 terus meningkat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Agus Wahidin, mengatakan, sejak beberapa waktu yang lalu pihaknya sudah mempersiapkan segalanya untuk menggelar KBM tatap muka tersebut.

"Jauh hari sebelumnya, bahwa pada 11 Januari 2021 kami sudah mempersiapkan untuk memulai KBM tatap muka di sekolah," ujarnya kepada Tribun Jabar saat dihubungi, Jumat (8/1/2021).

Dalam pelaksanaan KBM tatap muka tersebut, kata Agus, rencananya siswa akan belajar di sekolah secara bergilir. Bahkan, semua sarana dan prasarananya pun sudah disiapkan sejak beberapa waktu yang lalu.

Agus mengatakan, berdasarkan hasil konsultasi kepada para ahli, seperti ahli pendidikan, ahli kesehatan, ahli psikologi anak, dan ahli hukum, bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, Jawa Barat, termasuk di Sumedang masih berbahaya untuk para siswa jika tetap menggelar KBM tatap muka.

"Jadi, disimpulkan oleh semua ahli (KBM tatap muka) masih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya," kata Agus.

Baca juga: 3 Fakta Investigasi Komnas HAM, 4 Laskar FPI Masih Hidup saat Diamankan lalu Ditemukan Tewas

Atas hal tersebut, pihaknya mengajak semua orang tua siswa membimbing anak-anaknya untuk tetap belajar di rumah karena panduan belajarnya sudah disiapkan oleh Dinas Pendidikan.

"Guru-guru akan membimbing, semua sekolah di semua tingkatan akan aktif demi kebaikan anak-anak kita," ucapnya.

Agus memastikan, bahwa pembatalan KBM tatap muka ini merupakan keputusan yang terbaik demi menjaga keselamatan jiwa semua siswa yang ada di Kabupaten Sumedang.

"Keputusan kami, Insya Allah yang terbaik untuk anak-anak kita dan masa depan kita semua," kata Agus.

Baca juga: Komnas PA Cirebon Raya Sebut Kekerasan Seksual Anak Meningkat hingga 50 Persen Selama PJJ

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved