Pohon Teh Berusia 120 Tahun Yang Menjadi Bukti Sejarah ini Akan Dilelang
Salah satu pohon yang ditanam Kerkhoven, yang usianya mencapai 120 tahun, akan dilelang, Sabtu (9/1/2021).
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Siti Fatimah
Khais mengatakan, ketika kualitas teh lebih bagus tentu harga mahal.
"Dibuat sepecialty tea dari pohon tua, dan sudah review, hasilnya sangat memuaskan," tuturnya.
Khais mengatakan, untuk lelang satu pohon teh berusia 120 tahun itu, dimulai dengan harga Rp 48 juta.
"Lalu kenaikan penawaran di kelipatan Rp 250. Lelang ini dilakukan secara virtual," katanya.
Pohon teh yang dileleang tersebut, layakanya seperti pohon bonsai. Menurut Khais, secara otomatis jadi bonsai karena budidaya teh memang seperti itu.
Baca juga: Tahun Baru 2021, Smartfren Unlimited Makin Unlimited dengan Extra Unlimited Malam
"Untuk lebar potnya satu meter ke satu meter dan diameter pohon ini 15 centimeter," katanya.
Khais menjelaskan, selain pohon teh terdapat dua macam teh yang dihasilkan, pohon teh berusia 1901.
"Yakni teh hitam dan teh uloong, masing-masing 250 gram karena kesedian sangat terbatas, sebab diambil dari daun teh yang paling bagus," tuturnya.
Khais mengungkapkan, teh tersebut akan dilelang mulai harga Rp 500 ribu.
"Lalu kenaikannya, kelipatan Rp 50 ribu," ucap dia.
Khais menjelaskan, pelelangan tersebut merupakan rangkaian Dies natalis PPTK ke 48, sebagai saksi hidup kebangkitan teh nasional.
"Pohon teh berusia 120 dan teh itu dlelang untuk memberikan spirit perindustrian teh dan kina," ucap Khais.
Baca juga: Pemuda Ini Bahagia Bisa Berjabat Tangan, Sempat Putus Asa, 14 Tahun Tak Miliki Kedua Tangan,
Harapannya, kata Khais, masyarakat luas bisa melek lagi sejarah perkembangan teh di Indonsia, lebih cinta kepada teh.
"Di sini jadi minuman kelas rendah, diwarteg aja free, Di luar negeri teh merupakan minuman bangsawan. Supaya masyarakat tahu teh ada yang bagus," katanya.
Khais mengungkapkan, hasil lelengang nantinya akan digunakan untuk pengembangan flasma nutfah, sumber genetik teh.