Pemuda Ini Bahagia Bisa Berjabat Tangan, Sempat Putus Asa, 14 Tahun Tak Miliki Kedua Tangan,

emangat hidup Apin (35), warga Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu kembali muncul setelah 14 tahun lamanya merasa putus asa

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Siti Fatimah
Apin (35), warga Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu saat menerima bantuan sepasang tangan palsu dari Baznas Kabupaten Indramayu, Kamis (7/1/2021). 

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Semangat hidup Apin (35), warga Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu kembali muncul setelah 14 tahun lamanya merasa putus asa.

Pada hari ini, Apin bisa kembali merasakan bagaimana memiliki tangan walau hanya berupa tangan palsu.

Pantauan Tribuncirebon.com, senyum Apin seketika hadir saat ia bisa merasakan kembali bagaimana berjabat tangan untuk kali pertama.

Baca juga: Erick Thohir Pastikan Distribusi Berjalan Baik, Minta Pemda Jaga Penyimpanan Vaksin

Kejadian itu terjadi saat Apin ditemani Kuwu Desa Muntur Carudin mendatangi Kantor Baznas Kabupaten Indramayu untuk menerima bantuan sepasang tangan palsu.

"Matur kesuwun kanggo Baznas Indramayu lan para muzaki ingkang sampun bantu kula angsal tangan palsu (Terima kasih banyak untuk Baznas Indramayu dan para muzaki yang sudah membantu saya dengan memberikan tangan palsu," ujar dia di Kantor Baznas Kabupaten Indramayu, Kamis (7/1/2021).

Apin masih sangat mengingat kejadian yang membuat kedua tangannya itu harus diamputasi. 

Baca juga: Tidak Hanya Perawat dan Dokter, Dua Profesi Ini Juga Jadi Target Pertama Vaksinasi Covid-19

Pada tahun 2006 lalu, ia mengalami kecelakaan kerja saat hendak mencopot tenda sandiwara. 

Tak sengaja ia tersetrum saat menyentuh sebuah besi dan membuatnya tak sadarkan diri hingga harus kehilangan kedua tangannya.

Semenjak hari itu, ia tak bisa melakukan apapun. 

Jangankan bekerja, untuk makan, minum, buang air besar, hingga mandi pun harus dibantu oleh orang tuanya.

Kondisi tersebutlah yang membuatnya patah semangat dan putus asa selama belasan tahun.

Baca juga: Sedang Tolong Korban Bencana Banjir, Rumah Milik Relawan di Indramayu Justru Rusak Disapu Angin

Kepada Tribuncirebon.com, setelah mendapat bantuan tersebut, ia ingin mencoba bangkit dan meneruskan hidup agar bisa bermanfaat bagi orang di sekitarnya.

"Dengan bantuan tangan palsu ini saya merasa kembali bersemangat untuk menjalani kehidupan yang baru," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Indramayu, Moh Mudor mengatakan, pihaknya telah menyalurkan berbagai bantuan untuk para penyandang disabilitas di Kabupaten Indramayu

Pada tahun 2020 lalu, sedikitnya 10 orang telah dibantu dengan nilai bantuan sebesar Rp 15.500.000. 

Baca juga: Sepanjang 2020, Ada 776 Perkara Perceraian di Kota Sukabumi, Didominasi Istri Gugat Cerai

Bantuan tersebut diberikan dengan menggandeng Aliansi Perempuan Disabilitas dan Lansia (APDL) dan vendor Anugerah Jaya Disabilitas yang memproduksi berbagai alat bantu bagi para penyandang disabilitas.

“Bantuan yang diberikan ini merupakan program Baznas Produktif, kita coba mengangkat orang-orang yang tidak berdaya menjadi lebih produktif dan memiliki semangat baru dalam menjalani kehidupannya," ujar dia.

Mudor  menambahkan, sepasang tangan palsu yang diberikan kepada Apin menjadi bantuan pertama Baznas Kabupaten Indramayu yang pertama di tahun 2021.

"Dua buah tangan palsu ini senilai Rp 5.500.000 yang bersumber dari himpunan zakat infaq dan shadaqah dari para muzaki," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved