Ciamis Tidak Terapkan PSBB Tetapi Laksanakan Prokes Secara Ketat, Awasi OTG yang Keluyuran
Ciamis akan menerapkan penegakan disiplin protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk menekan angka penularan Covid-19.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Sesuai dengan surat edaran Mendagri, Kabupaten Ciamis tidak termasuk daerah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa-Bali, mulai tanggal 11/1 sampai 25/1.
Tetapi Ciamis akan menerapkan penegakan disiplin protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk menekan angka penularan Covid-19.
“Ciamis tidak masuk daerah yang akan menerapkan PSBB. Levelnya masih oranye. Tapi Ciamis akan melaksanakan secara tegas protokol kesehatan untuk menekan angka penularan Covid-19,” ujar Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya kepada sejumlah wartawan usai rapat pesiapan vaksinasi dan evaluasi Satgas Covid-19 di Aula Setda Ciamis, Kamis (7/1) siang.
Baca juga: Pengunjung Dirapid Test Antigen, Saat PSBB Mall Tutup Lebih Cepat Lagi, Ini kata Kadisdagin Bandung
Penerapan protokol kesehatan secara ketat tersebut katanya tidak hanya berlaku di tingkat kabupaten tetapi juga di tingkat kecamatan bahkan sampai ke tingkat desa. Guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
Rapat evaluasi Satgas Covid-19 Kamis (7/1) dihadiri Wabup Yana D Putra, unsur muspida, SKPD dan diikuti secara virtual oleh camat dan kades serta kepala kelurahan se Ciamis.
Kondisi terakhir menurut Bupati Herdiat, sampai pukul 12.00 Rabu (6/1) total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ciamis sudah mencapai 1.229.
Dengan rincian 645 orang dinyatakan sudah sehat, 48 orang meninggal dunia dan 536 orang lainnya terkonfirmasi positif aktif.
Dari 536 orang terkonfirmasi positif aktiv tersebut, sebanyak 58 orang diantaranya dirawat di ruang isolasi rumah sakit dan 478 orang menjalani isolasi mandiri .
Baca juga: Pohon Teh Berusia 120 Tahun Yang Menjadi Bukti Sejarah ini Akan Dilelang
Sebanyak 536 orang yang kini terkonfirmasi positif aktiv tersebut tersebar di 25 dari 27 kecamatan di Ciamis.
Dua bulan terakhir katanya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ciamis rata-rata 20 sampai 21 kasus baru tiap hari.
“Peningkatan kasus positif Covid-19 di Ciamis terjadi tiap hari,” katanya.
Pada rapat evaluasi Satgas Covid-19 Ciamis Kamis (7/1) tersebut Bupati Herdiat menegaskan bahwa setelah diteliti, peningkatan tajam jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terutama banyaknya pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri tidak disiplin, dan nekat berkeliaran karena merasa dirinya sehat (OTG).
“Kondisi ini harus menjadi perhatian semua pihak. Untuk melakukan pengawasan terhadap pasien terkonfirmasi positif yang tengah menjalani isolasi mandiri. Jangan sampai berkeliaran,” ingatnya.
Dan setiap desa menurut Bupati Herdiat diminta menyediakan tempat karantina (isolasi mandiri) terpadu, dengan fasilitas yang layak dan tersedianya sembako.
Baca juga: VIDEO-Bukan PSBB, Sumedang Bakal Terapkan PPKM Karena Jumah Kasus Positif Covid-19 Terus Meningkat
Vaksinasi tahap pertama untuk 3.800 orang
Pada kesempatan tersebut Bupati Herdiat menjelaskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Ciamis akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan dimulai tanggal 15/1 dengan target untuk 3.800 orang.
Vaksinasi tahap pertama tersebut diprioritaskan bagi petugas kesehatan (nakes), petugas dari instansi yang berhadapan langsung dengan masyarakat diantaranya TNI dan Polri.
“Termasuk 10 orang dari unsur Forkopimda akan menjalani vaksinasi pada tahap pertama. Seperti saya (Bupati), Pak Wabup dan unsur Forkopimda lainnya,” ujar Bupati Herdiat.
Pelaksanaan vaksinasi mulai 15/1 tersebut tersebar dilakukan di puskesmas di tiap-tiap kecamatan.
Baca juga: Lepas dari Maut, Juwita Bahar Bangun dari Koma, Badannya Tidak Bisa Bergerak, Kini Sudah Sembuh
Menurut Kepala Dinkes Ciamis dr H Yoyo M.Kes, vaksinasi tahap pertama untuk 3.800 sasaran tersebut diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga pendukung kesehatan dengan pertimbangan karena kondisi tenaga dan pelayanan kesehatan saat ini hampir kolap akibat banyak nakes dan tenaga penunjang kesehatan yang tertular Covid-19.
“Dapat dibayangkan jika nakes banyak yang tumbang lantaran tertular Covid-19, bagaimana pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan,” ujar Kadinkes Ciamis, dr H Yoyo M.Kes pada rapat persiapan pelaksanaan vaksinasi dan rapat evaluasi Satgas Covid 19 di Aula Setda Ciamis, Kamis (7/1) siang.