Vaksinasi Covid 19

Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang akan Disuntikkan kepada Warga Indonesia, dari Sinovac sampai Pfizer

Sebanyak 1.094 puskesmas di Jawa Barat sudah disiapkan sebagai pusat penyuntikan vaksin Covid-19.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menggelar simulasi pertama penyuntikan vaksin Covid-19 di halaman Puskesmas Balai Kota, Rabu (23/12/2020). Sebanyak 1.094 puskesmas di Jawa Barat sudah disiapkan sebagai pusat penyuntikan vaksin Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dalam beberapa hari belakangan vaksin Covid-19 siap pakai mulai terdistribusi ke sejumlah daerah di Indonesia.

Proses distribusi tersebut merupakan bagian persiapan rencana vaksinasi gratis yang akan segera dilakukan dalam beberapa waktu mendatang setelah memperoleh izin penggunaan darurat dari BPOM dan memenuhi aspek kehalalan dari MUI.

Presiden Joko Widodo meminta pemerintah daerah untuk bersiap menjalankan program vaksinasi ini di wilayah masing-masing.

Baca juga: Gubernur Ridwan Kamil: Tak Boleh Ada yang Menolak Divaksin Covid-19, Menolak Bikin Bahaya Orang Lain

Baca juga: Walau Sudah Didistribusikan, Vaksin Covid-19 Baru Bisa Dipakai Setelah Ada EUA dari BPOM

Hal itu dikatakan saat Presiden memberikan arahan dalam rapat terbatas mengenai penanganan pandemi Covid-19 dan rencana pelaksanaan vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1).

"Saya minta kesiapan-kesiapan kita dalam rangka menuju vaksinasi ini betul-betul agar dicek dan dikontrol oleh para gubernur," ujarnya.

Kepala Negara menyampaikan, hingga saat ini Indonesia telah memesan kurang lebih 329,5 juta dosis vaksin yang belum termasuk komitmen opsi penambahan pesanan.

Untuk memastikan resiliensi (keterjaminan tersedianya vaksin), pemerintah akan mendatangkan ratusan juta dosis vaksin tersebut dari setidaknya lima sumber.

"Dari Sinovac itu 3 juta plus 122,5 juta. Dari Novavax itu 50 juta, dari COVAX/GAVI itu 54 juta, dari AstraZeneca 50 juta, dan dari Pfizer 50 juta vaksin. Artinya jumlah total yang telah firm order itu 329,5 juta vaksin. Hanya pengaturannya nanti akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan," tutur Presiden.

Dengan memperhitungkan bahwa satu orang membutuhkan dua dosis vaksin dan 15 persen sebagai cadangan sesuai dengan ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), total vaksin yang dibutuhkan untuk kurang lebih 181 juta rakyat adalah sekitar 426 juta dosis vaksin.

Terkait hal tersebut pemerintah sudah memastikan bahwa jumlah kebutuhan dosis vaksin itu dapat dipenuhi melalui berbagai opsi yang sudah ditempuh.

Tantangan 12 Bulan

Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan, hingga hari Minggu malam (3/1), 1,2 juta vaksin telah mulai didistribusikan ke 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Selanjutnya, pihaknya akan menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memulai vaksinasi yang pada tahap awal diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.

"Di ratas tadi Bapak Presiden memberikan tantangan apakah bisa dipercepat sehingga bisa selesai dalam waktu 12 bulan. Kami akan berusaha keras dan kami butuh dukungan dari teman-teman untuk bisa melakukan ini," tuturnya.

Baca juga: Pembatasan Sosial Kembali Diberlakukan, Termasuk WFH, Termasuk Bandung Raya, Ini Kata Ridwan Kamil

Baca juga: Klaster Penularan Covid-19 Unsika Bertambah Jadi 40, Satgas Kecewa Kampus Tidak Lakukan Hal Ini

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved