Perawat Positif Covid-19 Seminggu Setelah Disuntik Vaksin, Ini Penjelasan sang Ahli
Meski sudah mendapat suntikan vaksin virus corona Pfizer, seorang perawat di California, Amerika Serikat, dilaporkan positif Covid-19.
TRIBUNJABAR.ID - Meski sudah mendapat suntikan vaksin virus corona Pfizer, seorang perawat di California, Amerika Serikat, dilaporkan positif Covid-19. Dia disuntik vaksin virus corona lebih dari seminggu.
Akan tetapi, menurut seorang ahli medis, hal itu terjadi karena tubuh membutuhkan waktu untuk membangun perlindungan.
Dikutip dari Reuters, Rabu (30/12/2020), Matthew W (45), seorang perawat di dua rumah sakit lokal yang berbeda, melalui unggahannya di Facebook pada 18 Desember 2020 menyebutkan bahwa dirinya telah menerima vaksin.
Ia mengaku lengannya sakit selama sehari, tetapi tidak menderita efek samping lain.
Enam hari kemudian, tepatnya pada malam Natal, ia jatuh sakit setelah bekerja sif di unit Covid-19.
Matthew menggigil disertai nyeri otot dan kelelahan.
Ia kemudian pergi ke lokasi pengujian rumah sakit dan dinyatakan positif terinfeksi virus corona sehari setelah Natal.
Baca juga: Innalillahi, Mantan Menteri Kehakiman Muladi Meninggal Dunia, Tak Bisa Transpalansi Plasma Darah
Baca juga: Lionel Messi Bakal Tinggalkan Barcelona? Ini Firasat Buruk Calon Presiden Barca
Spesialis penyakit menular dari Pusat Kesehatan Keluarga San Diego, Christian Ramers, mengatakan hal itu tak terduga.
"Kami tahu dari uji klinis vaksin bahwa akan memakan waktu sekitar 10 hingga 14 hari bagi Anda untuk mulai mengembangkan perlindungan dari vaksin," kata Ramers.
"Dosis pertama yang kami pikir memberi Anda sekitar 50 persen, dan Anda membutuhkan dosis kedua itu untuk mencapai 95 persen," lanjut dia.
Sejauh ini, Amerika Serikat telah menyuntikkan vaksin rata-rata 200 ribu per hari dan banyak negara bagian hanya menggunakan sebagian kecil vaksin yang dikirimkan kepada mereka bulan ini.
Melansir Bloomberg, Rabu (30/12/2020), dengan situasi ini, AS hampir pasti tidak akan mencapai target 20 juta vaksinasi pada akhir tahun 2020.
Baca juga: Fakta Polisi Bunuh Diri di Depok, Anaknya yang Kritis karena Ditembak Ternyata Juga Polisi
Penghitungan terbaru CDC, Senin (28/12/2020), menunjukkan, meskipun ada distribusi 11,45 juta dosis dari Moderna dan Pfizer/BioNTech, hanya 2,13 juta orang yang mendapatkan suntikan.
Angka ini mewakili sekitar 20 persen dari alokasi awal.
Oregon hanya menggunakan 15,3 persen dari pasokannya, Ohio 14,3 persen, dan Maryland 10,9 persen.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/vaksin-anti-corona.jpg)