Pembagian Bansos Pemprov Jabar Rp 100 Ribu Bikin Antrean dan Kerumunan, Warga Minta Kolektif
Antrean panjang ribuan warga penerima bansos tahap IV dari Pemprov Jabar senilai Rp 100 ribu terjadi
Penulis: Cipta Permana | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Antrean panjang ribuan warga penerima bansos tahap IV dari Pemprov Jabar senilai Rp 100 ribu terjadi di Lapangan Radar RW 09, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa (29/12/2020).
Membludaknya penerima bansos yang tidak terbendung menyebabkan para petugas keamanan dan linmas terpaksa bekerja ekstra keras untuk mengatur barisan dan mengingatkan warga untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan khususnya aturan jaga jarak.
Salah seorang penerima bansos yang harus rela mengantre di Lapangan Radar, Deni Saepudin (47) warga RT 03 RW 12, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong mengaku, telah mengantre sejak pukul 09.20 WIB namun hingga pukul 12.00 WIB belum mendapat giliran pengambilan bansos tersebut.

Baca juga: Kasus Video Syur 19 Detik Mirip Gisel, Ini Komentar Mantan Mertua dan sang Pacar Wijin
Ia pun menyayangkan pola penyaluran bansos yang sebabkan terjadinya antrean panjang dari membludaknya para penerima bantuan, yang seolah tidak diantisipasi oleh pihak penyelenggara.
"Tanggapan saya seharusnya penyelenggara bisa memfasilitasi seperti proses penyaluran bansos seperti di tahap pertama yang saya rasa lebih pas dan cocok dibandingkan situasi saat ini. Seharusnya semua aparat kewilayahan dan para pengurus RT, RW dikerahkan pasti bisa tersalur dan waktunya akan lebih efektif dan efisien, jadi tidak akan lama seperti sekarang ini," ujanrya saat ditemui di sela antrean penerima bansos, Selasa (29/12/2020).
Deni menyaranjan agar dalam penyaluran bansos kedepan, pihak penyelenggara dapat membuat skema kolektif saja kepada Ketua RT masing-masing warga. Hal tersebut sebagai upaya meminimalisir terjadinya kerumununan dan potensi terbentuknya klaster baru covid-19 di Kelurahan Babakan Sari.
"Kalau bisa nanti baiknya di kolektifkan saja di Ketua RT masing-masing. Apalagi saat ini pemerintah dan kita semua sedang berjuang memutus rantai penularan covid-19. Kalau ditanya khawatir atau tidak (terpapar covid-19), pasti saya juga khawatir apalagi sampai tumpuk-tumpukan seperti ini, karena setiap orang kan kondisinya tidak sama, jadi saya cuma bisa berserah diri saja kepada yang maha kuasa aja, kalau ternyata dari antrean ini saya harus sehat ya alhamdulillah, gitu juga kalau saya harus tertular ya saya sudah berusaha untuk tetap sehat," ucapnya.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Babakan Sari, Aiptu Deny Purnama mengatakan, pihaknya bersama aparat kewilayahan Babakan Sari telah berupaya dengan terus mengimbau dan menjaga antrean warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, khususnya selalu memakai masker dan menjaga jarak aman.
Namun karena jumlah warga yang datang sangat banyak, dirinya pun mengaku cukup kewalahan untuk dapat mengatur antrean warga.

Baca juga: Ada Fasilitas Karaoke dan Spa di Objek Wisata Air Terjun Buatan Bojongsari Indramayu
"Sejak penyaluran bansos kemarin (28/12/2020) untuk warga RW 01-10 dan sekarang hari terakhir (28/12/2020) untuk warga RW 11-18, kami sudah mencoba mengatur sedemikian rupa agar warga yang datang tetap mematuhi aturan protokol kesehatan dan tidak terlalu banyak terjadinya kerumununan. Tapi karena warga di sini (Kelurahan Babakan Sari) banyak, maka terjadi penumpukan. Bahkan hari ini saja ada sekitar lebih dari 2000an warga yang sedang mengantre bansos ini, kalau kemarin 1200an," ujarnya di lokasi yang sama.
Deny menuturkan, karena mereka hari terakhir, maka penyaluran bansos akan dilaksanakan hingga antrean terakhir dari warga di Babakan Sari. Dengan demikian, pihaknya belum dapat memastikan bahwa hingga kapan warga akan terus berdatangan ke lokasi tersebut.
"Karena hari ini adalah terakhir, maka diperkirakan hingga malam penyalurannya," ucapnya.
Dirinya mengimbau, agar tidak terlalu lama mengantre, setiap warga diminta mempersiapkan sejumlah dokumen yang dipersyaratkan sebelum datang ke lokasi penyaluran bansos.
Adapun dokumen yang dipersyaratkan untuk mencairkan bantuan tersebut, meliputi fotokopi e-KTP dan Kartu Keluarga, e-KTP asli dan surat keterangan sebagai penerima bantuan sosial dari pemerintah.
"Kami mengimbau agar setiap warga dapat mempersiapkan dokumen yang dipersyaratkan sebelum datang untuk mencairkan bantuan, karena banyak warga yang harus kembali pulang setelah lama mengantre, gara-gara dokumennya ada yang tertinggal, alhasil dia harus kembali mengantre dari posisi paling belakang," katanya.