Meski Takut Tertular Covid-19, Warga di Majalengka Rela Berkerumun Demi Dapatkan Bansos

Sejumlah warga mengantre saat penyaluran bantuan sosial (bansos) di Balai Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Rokayah (48), warga Blok Leuwimukti, Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, menunjukkan uang bantuan sosial yang diterimanya. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Sejumlah warga mengantre saat penyaluran bantuan sosial (bansos) di Balai Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka. Antrean pun membentuk kerumunan meski itu sebenarnya tak boleh terjadi di tengah pandemi Covid-19.

Pasalnya, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan bansos senilai Rp 100 ribu itu.

Rokayah (48), warga Blok Leuwimukti Desa Ligung mengatakan sebenarnya tidak ingin mendapatkan antrean dalam keadaan berkerumun seperti itu.

Sebab, dia sudah memahami bahayanya virus corona jika sudah tertular.

"Takut mah takut, tapi mau gimana lagi," ujar Rokayah sesaat setelah menerima bansos tersebut, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: PTPN VIII Benarkan Adanya Surat Somasi untuk Ponpes Pimpinan Habib Rizieq Shihab di Megamendung

Baca juga: Lahan Pondok Pesantren FPI Disomasi PTPN VIII, Ini Klarifikasi Ormas Pimpinan Rizieq Shihab

Ia pun hanya bisa menjaga sebisa mungkin protokol kesehatan yang telah dipedomani oleh pemerintah.

Seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

"Semoga sih tidak apa-apa. Serahkan saja ke Allah SWT," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Defri (45) warga Blok Loji.

Ia kira, masyarakat memahami apa yang sudah disosialisasikan pemerintah desa setempat untuk dibagi per gelombang terkait pembagian bansos.

Sehingga, tidak menumpuk seperti apa yang kini terjadi di balai desa.

"Tapi alhamdulillah, saya apresiasi kepada Pemdes Ligung dibantu Polsek Ligung terkait penertiban dengan menekan penerapan protokol kesehatan. Karena memang kondisi seperti ini harus demikian," jelas Defri.

Baca juga: Kasus Sabu-sabu 201 Kilogram di Petamburan, Diduga untuk Biayai Jaringan Terorisme dan Ada Kodenya

Kepolisian Sektor Ligung terpaksa membubarkan warga yang berkerumun untuk mendapatkan bansos.

Polisi menginginkan masyarakat menerapkan betul pentingnya protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Beruntung, masyarakat memahami dan langsung membubarkan diri untuk warga yang belum mendapatkan giliran menerima bansos.

Hingga akhirnya pembagian dilanjutkan kembali dengan penerapan protokol kesehatan, seperti jaga jarak untuk setiap warganya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved