Waspada, Curah Hujan Makin Tinggi, Pemkab Kuningan Keluarkan Surat Edaran untuk Warga
Pemkab Kuningan mengeluarkan surat edaran melihat fenomena cuaca akhir-akhir ini.
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Pemkab Kuningan mengeluarkan surat edaran Nomor 360/2453/BPBD Kuningan tentang waspada dan antisipasi terhadap ancaman bencana alam akibat La Nina.
Hal tersebut dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu kepada awak media, Senin (21/12/2020).
Indra mengatakan berdasarkan informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), prakiraan awal musim hujan La Nina di Kabupaten Kuningan adalah di bulan November-Desember dan diprediksi akan terus meningkat intensitas terutama sampai pada bulan April 2021.
Baca juga: Harga Rapid Test Antigen di Kota Bandung Rp 250 Ribu, Laporkan Kalau Ada RS yang Mark Up
Baca juga: Kapten Persib Sudah Bosan Menunggu Kepastian Liga 1
"Sehubungan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dan meminimalisasi risiko bencana di musim penghujan, seperti bencana tanah longsor atau pergerakan tanah dan banjir, dipandang perlu melakukan langkah-langkah antisipasi," katanya.
Langkah antisipasi itu di antaranya membentuk posko kesiapsiagaan di desa rawan bencana dan melakukan pemantuan secara cermat dan berkelanjutan untuk mengetahui situasi terkini terhadap perkembangan informasi peringatan dini cuaca La Nina di musim hujan ini.
Selain itu, kata dia, warga diimbau siaga dan selalu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan.
"Dengan melakukan identiflikasi dan kajian lapangan terhadap daerah-daerah yang mengalami kerentanan tinggi bencana dengan melakukan upaya pencegahan," katanya.
Kemudian, kata dia, melakukan kegiatan pembersihan lingkungan baik saluran drainase pemukiman.
Baca juga: Terbuka untuk Lulusan SMA/SMK! Ini Info Lowongan Kerja Terbaru di PT Kaldu Sari Nabati Indonesia
Baca juga: Demi Gas 3 Kg Rp 14.500 per Tabung, Warga Majalengka Rela Antre Sejak Pagi, Dampak Pandemi Corona
"Aliran sungai seperti bersih-bersih sungai dari sampah yang menghalangi gerak air dari hulu ke hilir serta memangkas cabang dahan atau pohon yang rawan tumbang," ujarnya.
Apabila ada retakan tanah agar segera melakukan upaya penutupan sebelum berisiko terjadi tanah longsor.
"Kemudian aktifkan potensi sumber daya manusia, dan peran aktif masyarakat melakukan meningkatkan budaya kearifan lokal untuk mengantisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi," katanya.
Selain itu, kata dia, melakukan pemetaan seta deteksi dini terhadap potensi ancaman, risiko dan kerentanan bencana untuk menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul yang paling aman apabila situasi darurat terjadi.
"Melakukan perbaikan jaringan pipanisasi dan rehabilitasi di sekitar kawasan embung atau waduk untuk menjaga kelestarian alam dengan melakukan reboisasi sebagai bentuk kesiapsiagaan menyimpan air hujan yang sewaktu waktu dapat dipergunakan pada tanggap darurat musim kemarau," katanya.
Di samping itu, kata dia, kepada warga diharuskan meningkatkan komunikasi dan melaksanakan pelaporan tertulis yang bersifat akurat cepat, tepat, dan terpadu kepada Bupati Kuningan.
"Isi dalam surat edaran Itu, para Camat agar meneruskan imbauan ini kepada kepala desa dan lurah di wilayah kerjanya masing-masing, agar melakukan tindakan-tindakan preventif pencegahan sebagai upaya pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan," katanya.
Baca juga: Demi Gas 3 Kg Rp 14.500 per Tabung, Warga Majalengka Rela Antre Sejak Pagi, Dampak Pandemi Corona