Teror Anjing Hutan di Kuningan
Total Hewan Korban Serangan Anjing Hutan Alias Ajag di Kuningan, 55 Kambing dan Satu Anak Sapi Mati
Berikut data terkini korban teror anjing hutan di Kuningan. Ada 55 kambing dan satu anak sapi mati.
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Jumlah hewan ternak milik warga di Kecamatan Cibingbin yang mati karena serangan gerombolan anjing hutan alias ajak atau ajag dalam bahasa Sunda kini totalnya menjadi 55 ekor kambing dan satu ekor anak sapi.
Menurut data terhimpun, pemilik hewan ternak yang mati misterius sebelumnya ada di Desa Cipondok.
"Warga kami yang kehilangan tabungan atau ternak kambing itu, ada milik Bapak Warmad, Pak Sarka, Pak Sahudi, Pak Warsona, Pak Rukanta," kata Kepala Desa Cipondok, Rudiyanto saat memberikan keterangan kepada wartawan, Sabtu (19/12/2020).
Baca juga: WARNING untuk Teddy, Jika Tidak Ada Jawaban dan Kepastian, Rizky Febian Siap Tempuh Jalur Hukum
Baca juga: GOOLLL, Minamino Bawa Liverpool Ungguli Crsytal Palace, Taktik Klopp Jitu, Ini Link Live Streaming
Total ternak kambing mati milik warga Desa Cipondok ada sebanyak 25 ekor.
"Dan sisanya hewan ternak mati itu milik warga desa tetangga," katanya.
Korban peternak kambing, kata Rudiyanto, semua sudah di data ulang dan telah melakukan musyawarah.
"Maksud pertemuan pemilik ternak kambing dan anak sapi yang mati, pemerintah desa berikan fasilitas untuk mendapat perhatian," katanya.
Tindakan ini telah disetejui para peternak untuk mendapat bantuan pemerintah.
"Jadi pembuatan proposal mohon bantuan itu disertai stempel basah dari pemerintah desa," katanya.
Permohonan bantuan, kata dia, sebab mereka atau para peternak selama ini secara mandiri melakukan pengembangan usaha ekonomi kerakyatan.
"Iya mereka selama ini mandiri sebagai peternak untuk memenuhi hajat hidup keluarganya," katanya.
Mereka berharap pemerintah dapat memberikan perhatian dan menyalurkan bantuan dengan jenis sama.
"Minimal mereka peternak bisa kembali memiliki hewan ternak sebagai usaha melangsungkan hidupnya," ujarnya.
Baca juga: Ketua PA 212 Yakin Massa Aksi 1812 Tak Ada yang Bawa Sajam: Tunjukkan kepada Kami
Baca juga: KBM Tatap Muka 11 Januari 2021 di Kota Tasikmalaya Kemungkinan Tak Bisa Dilaksanakan, Ini Alasannya
Polisi Lakukan Perburuan
Kapolsek Cibingbin Iptu Asep Alamsah memastikan bahwa hewan buas yang menyerang kambing milik warga di sejumlah desa Kecamatan Cibingbin adalah ajak alias anjing hutan atau ajag dalam bahasa Sunda.
"Saat malam pemilik kambing ada yang memergoki dan sempat melakukan pemukulan ke anjing liar tersebut," kata Asep saat dihubungi melalui ponselnya, Sabtu (19/12/2020).
Menurut data yang terhimpun dalam laporan, kata Asep, warga yang melihat ajag dan sempat memukul bagian muka anjing liar liar tersebut.
"Sewaktu pagi sempat dilakukan pengejaran oleh anggota polisi lengkap membawa senjata," katanya.
Sebab, kata Asep, menurut pengakuan warga yang melapor ke petugas polisi anjing hutan itu sangat beringas.
"Sosok ajag ini sangat galak dan sempat melakukan penyerangan pada warga," ujarnya.
Terlebih anjing hutan alias ajag yang memilik postur lebih kecil dari anjing kampung bergerombol.
"Terhitung ada sebanyak 10 ekor," katanya.
Diketahui pada umumnya, kata Asep, ajag merupakan anjing liar yang aktif berkoloni saat mencari mangsa.
"Sebab, ketika kambing warga yang diterkam untuk dihisap darah, sejumlah ajag lain berdatangan dan melalukan hisapan darah," katanya.
Kebiasaan ajag, kata Asep, hewan liar dan buas ini memilili keahlian melompat.
"Karena melihat dari sejumlah kandang kambing yang menjadi titik serang ajag, ini posisinya panggung," ujarnya.
Baca juga: Puluhan Kambing Mati Karena Hewan Buas di Kuningan Timur, Aparat Bentuk Tim Khusus