Petugas Gedung SKB Majalengka Bingung Bakal Berkantor di Mana, Tempatnya Dijadikan Lokasi Isolasi
Kepala Satuan Pendidikan Non-Formal (SPNF), Emet Rahmat, kebingungan jika nanti harus pindah kantor.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Kepala Satuan Pendidikan Non-Formal (SPNF), Emet Rahmat, kebingungan jika nanti harus pindah kantor.
Pasalnya, tempat kerjanya yang masih di lingkungan Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) bakal dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19.
Penunjukan itu sudah dilakukan sejak dua bulan lalu oleh Tim Satgas Covid-19 Majalengka.
Pihaknya belum menerima informasi terkait tempat baru bersama pegawai lainnya untuk bekerja.
"Dengar-dengan di sebelah, masih bagian SKB juga. Tapi sampai sekarang (akses ke tempat yang dimaksud) masih dipagar, belum ada gerbang," ujar Emet, Selasa (15/12/2020).
Kendati ruangan yang akan digunakan sebagai isolasi persis berada di sebelah kantornya, Emet mengaku, saat ini dia tidak tahu kapan persisnya tempat itu mulai digunakan.
Baca juga: Bencana Tanah Longsor Terjadi Dua Kali Sehari di Kuningan, Petugas Belum Bisa Lakukan Apa-apa
Baca juga: Petugas BPBD Evakuasi Pohon yang Timpa Rumah Warga di Sukabumi, Tak Ada Korban Jiwa
Hal itu lantaran memang tidak ada informasi dari tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka.
"Belum tahu kapan akan dipakai. Beberapa waktu lalu ruangan tersebut memang sempat dibenahi, dirapikan, dicat. Jadi kelihatan lebih rapi. Tapi belum ada penghuninya," ucapnya.
Pihaknya berharap, jika SKB benar-benar digunakan untuk isolasi, harus ada kepastian dari pihak terkait.
Pasalnya, butuh banyak persiapan yang harus dilakukan pihaknya untuk aktivitas berkantornya.
Selain SKB untuk tempat isolasi mandiri tingkat kabupaten, pemerintah juga mengklaim telah menyediakan tempat isolasi di tingkat kecamatan.
Baca juga: Herman Suherman Imbau WFH Dimaksimalkan di Cianjur, Anjurkan Tes Swab untuk Pegawai
Dalam suatu kesempatan, Bupati Majalengka, Karna Sobahi, mengatakan, tempat isolasi Covid-19 itu sebagai antisipasi ketika ada warga yang tidak disiplin isolasi mandiri.
Dari sisi fisik, tempat isolasi yang menyerupai asrama, dengan jumlah kamar sebanyak 26 itu terlihat lebih rapi dan bersih. (*)