Puluhan Kambing Mati Misterius, Polisi Libatkan Dokter Hewan, Ada Dugaan Akibat Gigitan Ajag

Puluhan kambing yang mati secara misterius di tIga desa di Kuningan, Jawa Barat mendapat perhatian dari jajaran  kepolisian setempat.

Editor: Siti Fatimah
istimewa
ilustrasi-Puluhan kambing yang mati secara misterius di tIga desa di Kuningan, Jawa Barat mendapat perhatian dari jajaran  kepolisian setempat. 

TIRBUNCIREBON.COM,KUNINGAN – Puluhan kambing yang mati secara misterius di tIga desa di Kuningan, Jawa Barat mendapat perhatian dari jajaran  kepolisian setempat.

Kapolsek Cibingbin IPTU Asep Alamsah mengatakan, pihaknya akan menelusuri kejadian tersebut sekaligus melakukan  pengawalan terhadap tim medis dan dokter hewan Kuningan yang juga akan mencari tahu perihal kejadian yang membuat warga tidak hanya rugi akibat ternaknya mati tapi juga mengkhawatirkan keamanan warga setempat.

“Data terakhir kami terima ada 47 ekor kambing mati, yang terjadi di tiga desa dan saat ini sedang melakukan pengawalan terhadap tim medis dan dokter hewan,” kata Kapolsek Asep saat memberikan keterangan kepada wartawan, Senin (14/12/2020).

Baca juga: Massa FPI di Cianjur Juga Datangi Mapolres Sore Ini, Nyatakan Siap Gantikan Habib Rizieq di Penjara

Asep mengatakan, kasus kematian masal terhadap kambing milik sejumlah warga akan diselidiki dengan melibatkan dokter hewan.

Dokter hewan ini akan melakukan identifikasi pada kambing yang mati.

"Diharapkan dengan adanya keterlibatan dokter hewan, bisa diketahui apakah benar akibat hewan buas atau memang paparan virus hewan buas saat menerkam,” katanya.

Sebab disetiap bangkai kambing itu terdapat gigitan dengan tubuh kambing masih utuh.

“Apalagi dari puluhan kambing mati, ada warga sempat memotong dan menjualbelikan daging kambing tersebut. Nah, dari tindakan ini kami kawal tim dokter hewan untuk lakukan uji lab nya gimana,” katanya.

Baca juga: INNALILLAHI, Letnan Jenderal TNI Herman Asaribab, Wakil Jenderal Andika Perkasa, Meninggal Dunia

Sementara itu, Kabid Peterkan, Lia mewakili Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kuningan, mengatakan dugaan sementara puluhan kambing yang mati tersebut akibat serangan anjing liar atau  biasa disebut dengan istilah ajag.

Perkiraan tersebut berdasarkan kesaksian seorang warga yang melihat kambing miliknya diserang oleh hewan yang mirip anjing.

“Iya, kata warga begitu ceritanya. Namun ini jangan dipatokan dan kita sekarang sudah ngambil sampel untuk diperiksaa sebab akibat kematian hewan ternak tersebut,” kata Lia.

Pihaknya juga belum lama  telah berkordinasi dengan Dinas Peternakan di Porvinsi Jawa Barat.

Meski begitu, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian dari puluhan kambing milik warga tersebut.

Baca juga: Setelah Muncikari, Kini Pemilik Kamar Apartemen Diburu Polisi, 4 Ceweknya Berasal dari Daerah Ini

Namun pihaknya telah mengamankan bukti berupa bagian kepala kambing untuk pengujian laboratorium.

Banyaknya kambing yang mati juga mendapat perhatian dari Bupati Kuningan H Acep Purnama.

“Soal kambing mati, sebaiknya warga lapor ke pemerintah. Untuk kemudian dilakukan pengecekan terhadap lingkungan kejadian dan penyebabnya,” kata Bupati Acep saat melakukan kunjungan di sejumlah lokasi rumah ambruk akibat gempa magnitude 4.2 Brebes, Senin (14/12/2020).

Sementara ditempat sama, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, Indra Bayu Permana, menduga ada dua jenis predator dalam kejadian kematian massal hewan ternak milik warga tersebut.

“Kami belum bisa memastikan jenis hewan atau predator seperti apa yang mengakibatkan kematian puluhan kambing. Karena, dari foto-foto bangkai kambing sedang ditelit dan terlihat bekas luka di beberapa titik, seperti di leher, perut dan punggung,” katanya.

Baca juga: VIDEO-Hasilkan Jutaan Rupiah, Saat Pandemi Covid-19 Warga Majalengka Ini Pilih Budidaya Ulat Jerman

Dari jejak luka pertama yang ditemukan pada tubuh kambing, seperti lubang sebesar jempol. Sedangkan dari jejak luka pada kasus terakhir di Desa Sukaharja, terlihat luka yang agak besar.

Pihaknya secara pribadi tidak bisa memastikan hewan apa yang sudah menggigit puluhan kambing tersebut.

Ada kemungkinan digigit oleh kelelawar besar atau anjing hutan.

"Tapi ini baru dugaan ya, kita belum bisa memastikan secara komprehensif,” katanya.

Karena itu, guna mendukung enyelidikan,  sudah diambil sampel bangkai hewan untuk diteliti oleh ahli dibidangnya di Dinas Peternakan.

Baca juga: Massa FPI di Cianjur Juga Datangi Mapolres Sore Ini, Nyatakan Siap Gantikan Habib Rizieq di Penjara

Sambil menunggu hasil pemeriksaan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama yang memiliki hewan ternak agar lebih berhati-hati dalam pengawasan pada ternaknya.

Apalagi bagi peternak yang kandang hewan ternaknya jauh dari pemukiman warga.

Bisa juga diterapkan siskamling secara bergiliran sebagai tindakan pengawasan atau penjagaan.

“Karena kalau tidak ada penjagaan, ini tidak bisa menjamin jika hewan pemangsa tersebut tidak akan menjarah lagi ke kandang milik warga,” katanya.

Mantan Camat Subang ini mengatakan, kasus serupa pernah terjadi di Kecamatan Subang.

Saat itu diketahui yang jadi pemangsa hewan-hewan ternak milik warga adalah jenis anjing hutan.

Baca juga: VIDEO-Api Tiba-tiba Muncul di Kapal KM Suka Mulya yang Tengah Bersandar di TPI Karangsong Indramayu

Berdasarkan informasih yang berhasil dihimpun Tribun,  jumlah kematian kambing oleh hewan buas misterius di Kecamatan Cibingbin, kini bertambah menjadi 47 ekor.

Di Desa Cipondok terdapat 24 ekor kambing mati dan disusul dengan 15 ekor kambing mati di Desa Sukaharja dan 8 ekornya lagi terjadi di Desa Ciangir.

“Iya di desa kami ada delapan ekor kambing mati dengan kejadian sama di Desa Cipondok,” ungkap Kepala Desa Ciangir Rahmat saat dikonfirmasi, Senin (14/12/2020).

Menurut Rahmat orang nomor satu di desa itu mengaku bahwa kejadian seperti ini.

Baca juga: KPPU Berikan KPPU Award untuk Pemerintah yang Dukung Nilai-nilai Persaingan Usaha

“Pernah terjadi di beberaa tahun sebelumnya. Cuma bedanya dengan titik serangan terjadi kambing itu sendiri,” ujar Rahmat.

Mengenai serangan yang dilakukan hewan buas, kata Rahmat, dirinya tidak mengetahui persis itu binatang apa.

“Sebab ada beberapa warga bilang, bahwa hewan itu mirip Kucing lueweung, anjing leuweung kaya gitu,” katanya.

Dahulu kematian menimpa hewan ternak warga, kata dia, ini sama persis pada tubuh kambing yang terlihat satu titik terluka.

“Iya dulu lukanya itu persis dari anus dan sekarang kambing mati itu melihatkan luka bekas sedotan darah hewan buas tersebut,” katanya.

Hal serupa dikatakan Kepala Desa Sukaharja, yakni Cecep Rohadi mengatakan, bahwa serangan hewan buas itu menimbulkan kematian sebanyak 15 ekor kambing.

Baca juga: Kemana Saja Uang Haram Jaksa Pinangki Sirna Malasari Mengalir? Ini Hasil Penelurusannya

“Peristiwa itu terjadi di Dusun Tiga desa kami dan ini sama seperti kambing-kambing yang mati di Dusun Tiga, Desa Cipondok. Tidak ada bagian tubuh yang hilang bahkan nyaris tanpa luka,” ujar Kepala Desa tadi.

Dari 15 ekor kambing itu, sembilan diantaranya ditemukan mati di dalam kandang. Sementara enam ekor lainnya masih hidup namun dalam kondisi sekarat.

“Dalam laporan diterima desa, belasan kambing mati terjadi di hari Minggu (13/12/2020) pagi, saat pemilik akan memberi makan kambing,” katanya.

Sembilan ekor kambing sudah tergeletak mati itu kondisinya penuh luka gigitan. “Namun tidak ada satupun bagian tubuh kambing yang hilang dimakan alias tubuh kambing mati utuh,” katanya. (Ahmad Ripai)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved