Negara Ini Umumkan Kemenangan Atas Virus Corona, Berikut Upaya yang dilakukan

Kerajaan Arab Saudi hanya mencatat 139 kasus infeksi baru, pertama kali angkanya di bawah 150 sejak pandemi mulai terjadi pada Maret

Editor: Siti Fatimah
AFP
Umat Muslim beribadah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (13/3/2020). Umat Islam bergembira maktab Masjidil Haram kini juga dibuka sehingga umat Islam bisa tawaf. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Disaat sejumlah negar masih mengalami peningkatan kasus Corona Virus, negara ini sudah mengklaim mampu mengatasi kasus Covid-19.

Hal ini dibuktikan dengan makin menurunnya jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut.

Keberhasilan dalam menekan kasus Covid-19 di negara ini tidak hanya peran dari pemerintah tapi juga masyarakat.

Dikutip dari Kontan.Id, pejabat kesehatan Arab Saudi mengumumkan kemenangan atas virus corona pada Minggu (13/12/2020) dengan mengatakan bahwa Covid-19 telah terkendali.

Baca juga: Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, Pemerintah Siapkan 440 Nakes dan 23.000 Vaksinator

Arab News memberitakan, Kerajaan Arab Saudi hanya mencatat 139 kasus infeksi baru, pertama kali angkanya di bawah 150 sejak pandemi mulai terjadi pada Maret.

Peta kasus Covid-19 mingguan yang dikonfirmasi dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa hampir semua wilayah Kerajaan berada di "zona aman", mencatat angka di bawah 50 sepanjang minggu lalu dan banyak lagi.

"Kami berada di antara negara-negara dengan kontrol dan penurunan kasus yang nyata," kata juru bicara kementerian Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly selama konferensi pers seperti dilansir Arab News.

Baca juga: Kritik Anggota DPR, Pemerintah Harus Perbaiki Komunikasi Publik Soal Vaksinasi Covid-19

“Kerajaan sekarang memiliki kendali lebih besar atas pandemi. Pencapaian ini karena kepatuhan masyarakat terhadap tindakan yang dilakukan. Tidak mungkin tanpa koordinasi antara masyarakat dan otoritas terkait dalam menghadapi pandemi ini untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang,” katanya.

Batch pertama vaksin Pfizer-BioNTech melawan virus akan habis masa berlakunya di Kerajaan dalam beberapa hari ke depan, dan Al-Aly mendesak semua orang untuk melakukan inokulasi bahkan jika mereka telah pulih dari Covid-19.

“Laporan data dari seluruh dunia tentang vaksin menunjukkan pertanda baik,” ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Sukabumi Bertambah, Rata-rata Pasien Tak Miliki Gejala Ini

“Vaksin penting untuk menjamin keamanan masyarakat dan kesehatan masyarakat. Kami mengulangi seruan agar semua orang mendapatkan vaksin, termasuk mereka yang telah pulih. ”

Dia juga menambahkan, “Tidak ada penelitian yang dapat mengkonfirmasi atau menyangkal infeksi kedua setelah beberapa waktu berlalu dari diagnosis awal mereka.” 

Dia mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan tidak diperlukan sebelum melakukan vaksin dan individu yang mendaftar untuk vaksin akan melalui pertanyaan-pertanyaan biasa tentang kesehatan mereka.

Dr. Adel Al-Harf, wakil presiden SFDA, mengatakan bahwa mereka yang berusia 16 tahun ke atas adalah kelompok sasaran yang disarankan untuk mendapatkan vaksin, dan vaksin akan diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu 20 hari di antara setiap dosis, untuk mencapai manfaat yang maksimal.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Telkomsel Dukung Penanganan Dampak Corona Virus disektor Kesehatan dan Pendidikan

Menurut Al-Harf, vaksin Pfizer hanya akan tersedia di rumah sakit pemerintah pada awalnya, dan mereka akan bekerja sama dengan otoritas terkait untuk penyediaan ke rumah sakit swasta.

Sumber: Kontan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved