Dirjen Rehsos Kemensos RI Harry Hikmat Apresiasi Saung Kreasi This Ability di Nyalindung Kab Bandung

Saung This Ability merupakan wadah pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Penyandang Disabilitas yang dikelola Kelompok Hasna Mandiri...

Editor: Dicky Fadiar Djuhud
DOKUMENTASI HUMAS DITJEN REHSOS
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Harry Hikmat (tengah) saat mengunjungi Saung This Ability di bawah naungan Yayasan Kumala yang bersinergi dengan Pertamina Hulu Energy Offshore Nort West Java (PHE ONWJ), di di Kampung Nyalindung, RT 6/RW 11, Desa Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung, Senin (14/12/2020). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG  - "Hari ini Kemensos RI dalam hal ini Ditjen Rehabilitasi Sosial memenuhi undangan peluncuran program "This Ability".  Sekaligus juga peresmian Saung Kreasi, sebagai wadah untuk teman-teman penyandang disabilitas. Kami sangat mengapresiasi kerjasama yang baik antara Yayasan Kumala, Pertamina Hulu Energy Offshore Nort West Java (ONWJ) dan pemerintah daerah setempat," ujar Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat

Hal itu dikemukakan Harry usai meresmikan Saung Kreasi This Ability di Kampung Nyalindung RT 6 RW 11 Desa Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung, Senin (14/12/2020).

Ia mengapresiasi keberadaan "Saung Kreasi This Ability" yang digagas Yayasan Kumala.

Saung This Ability merupakan wadah pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Penyandang Disabilitas yang dikelola Kelompok Hasna Mandiri yang berada dibawah naungan Yayasan Kumala bersinergi dengan Pertamina Hulu Energy Offshore Nort West Java (PHE ONWJ).

Dalam rilis yang diterima Tribun Jabar, Senin (14/12/2020) Harry mengungkapkan, Saung Kreasi This Ability ini merupakan satu contoh yang baik dalam upaya pemberdayaan kaum disabilitas mengasah kemampuan dan meningkatkan kreativitasnya.

Dengan kegiatan ini, kata Harry, para disabilitas dapat memberikan kontribusi kemanfaatan kepada masyarakat luas.

"Jadi yang dilakukan di Saung Kreasi ini adalah mendaur ulang limbah kertas bekas, pelepah daun pisang menjadi sesuatu yang baru. Tadi kami sudah melihat produk-produknya ternyata sangat bagus bahkan tak kalah dengan kreasi non disabilitas," ujarnya.

Hal ini, kata Harry, menunjukkan bahwa penyandang disabilitas ini mampu membuat sesuatu yang bermanfaat bahkan dapat menunjang masa depannya.

Ia menambahkan, meski lokus atau lokasi kegiatan ini di Cileunyi, namun Kelompok Hasna Mandiri ini mampu mengembangkan jaringan dengan membentuk komunitas serupa di Kuningan dan Cirebon.

"Kebetulan ada trainer yang telah mendapat pelatihan untuk mendaur ulang limbah bekas dan kemudian menularkan kemampuannya kepada anggota komunitas disabilitas lainnya. Tadi juga mereka membawa hasil kreasi dari hasil daur ulang seperti kerajinan tangan, goody bag yang sangat bagus," katanya.

Dalam sambutannya, Harry juga mengungkapkan Ditjen Rehsos telah menggulirkan program ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) yang memiliki platform melakukan rehabilitasi sosial berbasis keluarga, komunitas, dan residensial.

Ia menambahkan Kementerian Sosial sebagai leading sector  penanganan penyandang disabilitas telah menggulirkan kebijakan pemberdayaan disabilitas yang menitikberatkan pada partisipasi aktif keluarga dan masyarakat.

"Kalau dulu rehabilitasi secara residensial yang merupakan tradisi klasik Kemensos yang berbasis balai. Penerima manfaat dibawa ke balai tinggal di balai. Saat ini Kemensos juga mengembangkan pendekatan keluarga dan komunitas. Dan inilah yang dilakukan oleh Yayasan Kumala," ujar Harry.

Pendiri Yayasan Kumala Dindin Komarudin mengungkapkan cikal bakal berdirinya Saung Kreasi This Ability ini berawal saat pihaknya bersinergi dengan Balai Besar "Cibinong" Bogor tahun 2018.

Kelompok Hasna Mandiri ini, kata Dindin, memang memberikan pendampingan pada disabilitas berupa pelatihan daur ulang kertas dan kerajinan tangan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved