Akhir Tahun, Penyebaran Covid di Klaster Keluarga Semakin Merebak, Begini Kata Gubernur Jawa Barat

tidak seperti saat awal pandemi yang terjadi ada klaster kegiatan dan perkantoran, kini di akhir tahun penyebaran Covid-19 terjadi di klaster keluarga

Tribun Jabar/ Muhamad Syarif Abdussalam
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sampai 14 Desember 2020, hampir 10 bulan sejak Covid-19 diumumkan sampai ke Indonesia, di Jawa Barat tercatat 66.210 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, sebanyak 10.877 di antaranya dalam perawatan, sebanyak 54.276 orang sembuh, dan 1.057 meninggal dunia.

Di Indonesia sendiri, sebanyak 617.820 orang dinyatakan positif Covid-19, sebanyak 505.836 orang di antaranya sembuh, dan 18.819 pasien meninggal dunia.
 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tidak seperti saat-saat awal pandemi Covid-19 yang terjadi klaster-klaster kegiatan dan perkantoran, kini di akhir tahun penyebaran Covid-19 terjadi di klaster-klaster keluarga.

Baca juga: Ridwan Kamil Larang Perayaan Tahun Baru di Wilayah Jawa Barat, Takut Corona Makin Menyebar

"Dari hasil kajian, memang klaster keluarga ini sedang meningkat ya. Itulah kenapa kita memperbanyak ruang-ruang isolasi mandiri, untuk menggeser mereka-mereka yang di rumah, pindah ke ruang isolasi mandiri," katanya di Gedung Sate, Senin (14/12).

Kemudian ditemukan juga penyebaran Covid-19 di klaster industri di Kabupaten Bekasi dan klaster lainnya seperti perkantoran.

Pihaknya pun mengatakan masih terjadi pemasukan data ganda terhadap angka Covid-19 di Jawa Barat. Selama dua pekan ini, katanya, data penambahan kasus harian positif Covid-19 di Jawa Barat separuhnya adalah kasus lama.

Baca juga: Cerita Ustaz Yusuf Mansur Jalani Perawatan Covid-19, Hal Kecil yang Sebenarnya Nikmat Tak Terbayar

"Contoh dari tanggal 1 Desember sampai 13 Desember kemarin kasus barunya 9.000, kasus lamanya 4.600. Nah itu tercampur-campur, jadi analisis jumlah hariannya masih terkendala dan komitmen tadi dari pemerintah pusat mengatakan perbaikan sistem baru akan dilakukan di bulan Januari dengan kontrak IT yang lebih baik," katanya.

Masalah penginputan data inilah, katanya, yang membuat pengkategorian zonasi risiko penyebaran Covid-19 di Jabar kurang efektif karena memengaruhi kriteria pembagian zonasi risiko.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak delapan daerah di Jawa Barat masuk ke dalam zona merah atau zona risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Baca juga: BREAKING NEWS: INNALILLAHI, Mantan Kiper Persib Agus Atha Meninggal Dunia di Cimahi Tadi Pagi

Hal tersebut diumumkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seusai memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Gedung Sate, Senin (14/12).

Zona merah di Jawa Barat kali ini adalah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Depok.

"Oleh karena itu, kepada yang ada di zona merah, untuk terus memperhatikan potensi yang akan terjadi jika tidak diantisipasi," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil tersebut.

Kang Emil mengatakan walau demikian, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jabar tetap tinggi diangka 82 persen. Tingkat kematian juga masih terkendali, sangat rendah di angka 1,6 persen.

Baca juga: Penjual Tempe Mendoan Ini Disebut Mirip Syahrini, Videonya Viral, Kini Ia Ingin Ketemu Syahrini Asli

Kendala Pemprov Jabar, katanya, hanya di masalah keterisian rumah sakit. Pihaknya pun mendapat penawaran bantuan dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa untuk memfungsikan sejumlah gedung militer di Jawa Barat menjadi pisat isolasi.

"Masalah Jawa Barat ada di okupansi rumah sakit ya, okupansi rumah sakit ada di 75 persen, sehingga 15 gedung baru minggu ini sebagian sudah disiapkan. Termasuk tadi ada tambahan dari Pak Kasad Jenderal Andika bahwa pusdik-pusdik termasuk Secapa, akan disumbangkan sebulan ke depan untuk penambahan ruang-ruang isolasi," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved