Kisah 'Pahlawan' Citarum Kolonel Is Priyadi, Kumpulkan Data Sungai Citarum, Hasilnya Mencengangkan
Kolonel Ckm dr Is Priyadi meninggal dunia, Kamis (3/12/2020). Alumnus FK Unair angkatan 84 itu memiliki jasa yang tak ternilai.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
Jadi, jika kemudian Sungai Citarum berangsur-angsur pulih, satu di antara sejumlah nama yang tak boleh dilupakan adalah dokter Is.
Jasa almarhum Is Priyadi tidak saja terhadap bangsa dan negara sebagai prajurit TNI, tetapi terhadap keberhasilan program Citarum Harum.
“Saya menggulirkan Program Citarum Harum setelah almarhum berhasil mengumpulkan data-data akurat tentang kondisi air sungai yang ternyata sangat parah keadaannya,” ujar Doni Monardo, Pangdam III/Siliwangi, 2017 – 2018 itu. (TribunJabar.id)

Hasil Pengumpulan Data Terkait Kondisi Air Sungai Citarum
Anda ingin tahu hasilnya lebih lengkap? Jangan tercengang.
Volume tinja manusia yang masuk ke Sungai Citarum adalah 35,5 ton per hari.
Sementara, kotoran ternak yang masuk ke Citarum 56 ton per hari.
Bagaimana dengan sampah?
Lebih dahsyat. Tak kurang dari 20,462 ton sampah per hari masuk ke sungai Citarum.
Dari jumlah itu, sebanyak 71 persen tidak terangkut. Belum lagi limbah medis.
Tim Survey Kodam Siliwangi menemukan kantong darah HIV/AIDS, potongan organ bagian dalam tubuh manusia, alat medis bekas pakai, dan lain-lain.
Kondisi itu diperparah dengan adanya 1.900 industri penghasil limbah dan membuangnya ke Citarum.
Dari jumlah itu, 90 persen di antaranya belum memenuhi standar IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
Data itu valid, karena bersumber dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat.
Dokter Is pula yang mengulik data tadi.