Puluhan Pesantren Pemenang Program OPOP Akan Temu Bisnis, Dapat Ratusan Juta Rupiah
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat akan menggelar Temu Bisnis dan Pameran Virtual OPOP 2020
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
Harapannya, pesantren yang mengikuti program ini akan menghasilkan produk-produk yang mampu memiliki nilai tinggi di pasar domestik maupun pasar internasional produk-produk yang dihasilkan akan dicarikan pembelinya oleh Pemprov Jabar atau biasa disebut dengan off taker.
Baca juga: Begini Kondisi dan Penampakan Ustaz Maaher At-Thuwailibi saat Ditangkap Bareskrim Polri di Rumahnya
Dinas KUK juga akan membantu pesantren tersebut untuk membuka pasar bagi produknya. Bahkan, akan membantu membukakan jejaring hingga link and match dengan pesantren lain yang memiliki produk berkaitan.
Untuk bidang usaha OPOP meliputi jasa, fashion, pertanian, makanan dan minuman, kerajinan, peternakan, perdagangan, perikanan, dan lainnya, sesuai minat para calon peserta OPOP.
Lewat program OPOP tercipta efek domino dari program OPOP di daerah yakni meratanya pengembangan ekonomi di daerah.
Hasil survei pertumbuhan ekonomi Jawa Barat sebelum Covid 19 mencapai 6,9% atau melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun hasil survei Bank Indonesia, angka tersebut hanya dinikmati oleh sekelompok golongan masyarakat tentu atau masyarakat kota.
Untuk itu, perlunya program yang berdampak pada pemerataan ekonomi.
Baca juga: Update Kota Bandung Zona Merah, Terapkan PSBB Proporsional, Pembatasan Lagi di Mall, Resto, dll
"Pesantren biasanya ada di desa-desa. Kalau uang pemerintah ada di desa artinya efeknya bisa dirasakan oleh masyarakat di desa. Program OPOP, uang pemerintah mengalir di daerah. Pemerataan ekonomi dengan OPOP. Untuk itu program ini perlu terus berlanjut agar pesantren bisa berkembang dan menjadi pemberdayaan ekonomi umat," katanya.
Program OPOP tahun 2020 mengalami penurunan dari target tahun 2020 yang awalnya 1.000 pesantren menjadi 500 pesantren akibat Pandemi Covid 19.
Selain itu, program kegiatan yang sebelumnya banyak dilakukan secara tatap muka langsung menjadi dilakukan secara virtual.
Program OPOP tahun 2020 pendaftarannya dilakukan secara online dan diikuti sebanyak 1.058 pesantren.
Dari 1058 pesantren yang mendaftar, yang lolos seleksi administrasi sebanyak 644 pesantren.
Sejak 22 Juli 2020, sebanyak 644 pesantren mulai mengikuti Audisi Tahap I yang dilakukan di 5 wilayah.
Baca juga: KPK Geledah Gedung DPRD Jabar Selama 8 Jam, Pulang Bawa Dokumen Pakai Boks Besar
Sebanyak 500 pesantren lolos dan berhak mendapatkan hadiah atau bantuan usaha serta mengikuti pendampingan, pelatihan, pemagangan, serta audisi tahap II.
"Dari 500 pesantren, yang lolos mengikuti audisi tahap II sebanyak 356 pesantren. Penjurian Audisi tahap II telah selesai pada 25 November 2020. Ada 60 pesantren pemenang yakni kategori scaleup 15 pesantren juara 1, 15 pesantren juara 2, dan 15 pesantren juara 3, serta 15 pesantren kategori scale up," katanya.