Tiga Negara Ini Disebut Tempat Lahirnya Virus Corona, Tak Ada Nama Cina
Cina masih dinyakini banyak orang sebagai asal-usul virus corona yang sebentar lagi berusia setahun menjangkiti dunia.
TRIBUNJABAR.ID - Cina masih dinyakini banyak orang sebagai asal-usul virus corona yang sebentar lagi berusia setahun menjangkiti dunia.
Meski hampir berulang tahun pertama, namun sejumlah hal terkait dengan virus corona baru atau SARS-CoV-2 belum diketahui. Termasuk soal asalnya.
Pada awal wabah, disebutkan virus corona pertama kali terdeteksi di pasar hewan di Wuhan, Cina.
Hal itu membuat Amerika Serikat menuduh Cina bersalah atas pandemi yang terjadi. Namun, Cina membantah dengan menuduh balik Amerika Serikat.
Sejumlah penelitian pun dilakukan untuk mencari asal virus corona tersebut.
Baca juga: KABAR Gembira, 770 Pasien Covid-19 di Jawa Barat Dinyatakan Sembuh, Ini Pembagian Zonanya
Baca juga: Memasuki Akhir Tahun, Pertamina Pastikan Pasokan Epiji Subsidi di Sukabumi Masih Lancar
Berikut tiga negara yang disebut menjadi tempat asal virus corona penyebab Covid-19:
1. India
Sejumlah peneliti asal Cina mengklaim virus corona baru atau SARS-CoV-2 berasal dari India.
Diberitakan Express, Sabtu (28/11/2020), virus corona dalam penelitian tersebut diduga menular dari hewan ke manusia saat gelombang panas pada awal musim panas 2019 terjadi di India.
Gelombang panas disebut telah meningkatkan interaksi antara manusia dan hewan. Interaksi itu didapat saat hewan liar, seperti monyet, terlibat perebutan air yang mematikan.
Melansir Daily Mail, Jumat (27/11/2020), penelitian tentang asal virus corona tersebut dilakukan Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dipimpin Dr Shen Libing.
Dalam makalah, disebutkan tim peneliti menggunakan analisis filogenetik, yaitu studi tentang bagaimana virus bermutasi untuk mencoba melacak asal-usul Covid-19.
Para ilmuwan berpendapat mungkin untuk melacak versi asli virus dengan menemukan sampel dengan mutasi paling sedikit. Namun, klaim baru ilmuwan China tersebut ditolak sejumlah ilmuwan terkemuka.
Mengutip The Sun, Jumat (27/11/2020), profesor dalam genetika manusia dan biostatistik di UCLA, Marc Suchard, mengatakan "koleksi acak" dari strain virus yang digunakan tidak mungkin menghasilkan "nenek moyang". Menurutnya, metode yang digunakan para ilmuwan dari China itu membawa ketidakpastian yang cukup besar.
Baca juga: INALILLAHI, Sempat Viral, Nenek Pemulung di Cimahi yang Sakit Kompleks Tutup Usia
2. Italia
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-penyebaran-covid-19-di-dunia.jpg)