Pandemi Covid-19, Dorong Perusahaan Asuransi Tingkatkan Digitalisasi
Insurtech (insurance technology) bisa menjadi salah satu yang dimanfaatkan untuk peningkatkan inklusi dan bisnis asuransi.
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan bagi perusahaan asuransi dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.
Termasuk pelayanan pembayaran klaim serta pelayanan lainnya.
Kemajuan teknologi digital saat ini bisa menjadi solusi dalam pelayanan kepada nasabah ditengah pandemi Covid-19.
Hal inilah yang dilakukan oleh Manulife Indonesia.
Baca juga: Tanpa Gubernur, Forkopimda Jabar Kunjungi KPU Karawang, Bertemu Paslon Bupati/Wakil Bupati
"Manulife terus berkomitmen memberikan layanan penyedia solusi keuangan dengan membantu para nasabah menjalani hari semakin hari semakin baik," kata Ryan Charland, President Direktur dan CEO Manulife Indonesia dalam keterangan resmi yang dikutip Tribun, Senin (30/11/2020).
Hal ini terlihat salah satunya dalam bentuk pembayaran klaim terkait Covid-19 sejumlah Rp 54,5 miliar per 9 November 2020.
Ia mengatakan, Covid-19 memberikan tantangan tersendiri bagi Manulife Indonesia terutama bagaimana tetap terkoneksi dengan nasabah.
Baca juga: Bursa Calon Kapolri Mulai Panas, 5 Komjen Ini Dinilai Punya Peluang Paling Besar Jadi TB1
Manulife Indonesia semakin menggalakkan digitalisasi dan memastikan para tenaga pemasar untuk tetap memberikan layanan melalui non-Face to Face.
Begitu pula dengan layanan Customer Service yang tetap berupaya melakukan pelayanan kepada nasabah dengan cara yang berbeda bahkan ketika tanpa harus bertatap muka.
Kerjasama yang kuat antar tim Manulife Indonesia, baik karyawan maupun tenaga pemasar membuat upaya memenuhi kebutuhan nasabah dan bisnis tetap berjalan dengan baik meskipun dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Mendengarkan saran maupun kritik dari para nasabah adalah salah satu faktor penting dalam menjalankan bisnis Perusahaan.
Baca juga: VIDEO-Semburan Gas Liar di Desa Sukaperna Indramayu yang Muncul Kembali Berpotensi Terbakar
"Secara berkala, Manulife Indonesia mengadakan pertemuan secara virtual dengan para nasabah dan mendengarkan keluhan-keluhan mereka untuk menjadikan layanan Perusahaan semakin hari semakin baik ke depannya," katanya.
Selain itu, survei Manulife Asia Care juga menunjukkan jika 300 responden di Indonesia sejak pandemi beralih dari belanja secara offline ke online (65%), menggunakan layanan online seperti pembayaran, belanja dan pengiriman makanan (71%) dan khususnya menggunakan media online untuk mencari berita dan bersosialisasi (keduanya sebesar 69%).
COVID-19 telah mempercepat tren yang sudah ada terutama digitalisasi dalam gaya hidup.
Oleh sebab itu, insurtech (insurance technology) bisa menjadi salah satu yang dimanfaatkan untuk peningkatkan inklusi dan bisnis asuransi.
Baca juga: VIDEO-Semburan Gas Liar di Desa Sukaperna Indramayu yang Muncul Kembali Berpotensi Terbakar