Menengok Rusunawa Unsil Tempat Perawatan Pasien Covid-19, Fasilitas Lengkap dan Kebutuhan Disediakan
Melihat Rusunawa Unsil di Tasik yang menjadi tempat merawat pasien Covid-19.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Jumlah pasien terkonfirmasi positif yang dirawat di Rusunawa Unsil, Jalan Tamansari, Kota Tasikmalaya, mencapai 52 orang.
Semua pasien Covid-19 yang dirawat di rusunawa berkategori tanpa gejala alias secara fisik masih sehat dan bugar.
Kondisi rusunawa tampak asri karena belum pernah digunakan.
Baca juga: ILC TV One Pro Kontra Mendagri Tito Karnavian Terbitkan Instruksi Sanksi Pencopotan Kepala Daerah
Baca juga: Nathalie Holscher Ikut SS Challenge, Bongkar Chat WA Anak Sule, Gini Perlakuan Putri dan Si Bungsu
Pasien yang dirawat menempati kamar masing-masing, satu hingga dua orang. Yang dua orang bisanya dari satu keluarga.
Dokter jaga pasien Covid-19 di Rusunawa Unsil, dr Ferry Nalapraya, mengatakan, sejauh ini tidak ada keluhan dari pasien maupun petugas.
Pasalnya segala kebutuhan akomodasi sudah terpenuhi.
"Tidak ada masalah dengan akomodasi pasien maupun petugas. Setiap hari disuplai dan mencukupi," kata Ferry, Selasa (24/11/2020).
Karena semua pasien yang dirawat di Rusunawa berkategori tanpa gejala alias secara fisik sehat, untuk urusan mencuci pakaian dan perlengkapan dilakukan sendiri.
Baca juga: Pernikahan Putri Habib Rizieq Kembali Memakan Korban, Ada Lagi Pejabat Dimutasi dan Dibebastugaskan
"Kecuali mencuci pakaian dan membersihkan perlengkapan makan minum harus sendiri. Bisa dikerjakan di kamar mandi atau wastafel," kata Ferry.
Petugas kesehatan yang bertugas di rusunawa semuanya berjumlah 18 orang. Terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, bidan, perawat, serta cleaning service.
Mereka bertugas selama 24 jam dengan dibagi dalam dua sif.
Masing-masing bertugas selama 12 jam.
Berbeda dengan para pasien yang menempati kamar yang nyaman di rusunawa, para petugas ini hanya menempati sebuah tenda besar milik BNPB.
Semua kegiatan, mulai penyiapan obat-obatan, pengawasan rusunawa, proses adminitrasi hingga tidur, dilakukan di tenda.
"Ini memang darurat dan sudah menjadi tugas kami. Tidur pun cukup di velbet," kata Ferry.
Baca juga: Sedang Berbicara dengan Ibu, Sain Tiba-tiba Loncat ke Sungai Cibeet dan Tenggelam