Pilkada Kabupaten Indramayu
Materi Debat Pilkada Indramayu Terlalu Umum, Pengamat Berharap KPU Fasilitasi Debat Putaran Kedua
Hadi Santosa (47) mengatakan, kurang puasnya masyarakat soal debat tadi malam lebih kepada materi debat.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Debat publik Pilkada Indramayu dirasa belum memuaskan masyarakat luas.
Debat tersebut diketahui disiarkan melalui saluran stasiun televisi RCTV Cirebon dan Channel Youtube KPU Kabupaten Indramayu pada Minggu (22/11/2020) malam.
Salah seorang Pengamat Politik Kabupaten Indramayu, Hadi Santosa (47) mengatakan, kurang puasnya masyarakat soal debat tadi malam lebih kepada materi debat.
Baca juga: Mendikbud Wacanakan Sekolah Tatap Muka Januari 2021, Ridwan Kamil Mengaku Sedang Siapkan Ini
Ia menilai, materi tersebut terlalu normatif atau hanya pada garis besarnya saja.
"Banyak di medsos yang mempertanyakan kenapa isu korupsi tidak dibahas, padahal itu yang penting," ujar dia.
Isu korupsi ini, dinilai masyarakat harus benar-benar ditangani serius agar tidak lagi terjadi di Kabupaten Indramayu.
Para kandidat kepala daerah pun, dituntut bisa memberantas isu tersebut.
Masih disampaikan Hadi Santosa yang sekaligus seorang akademisi itu, dalam hal ini masyarakat menginginkan materi debat yang lebih spesifik.
Materi itu, harus benar-benar menjadi permasalahan yang hanya dialami di Kabupaten Indramayu.
Baca juga: Tragis, Undangan Sudah Disebar, Calon Pengantin Ditemukan Tewas di Kolam, Polisi: Ada Luka di Kepala
Seperti pada sektor pertanian soal mafia air, soal air PDAM yang keruh atau tidak mengalir di daerah pinggiran, dan masih banyak lagi.
Ia juga berharap, KPU Kabupaten Indramayu bisa memfasilitasi debat ulang bagi para paslon dengan menggelar debat putaran kedua.
"Kalau dibilang kurang puas ya kurang, harapannya ada debat putaran kedua tapi kembali lagi karena memerlukan anggaran, KPU ada tidak anggarannya," ujar dia.
Seandainya debat publik Pilkada Indramayu bisa digelar untuk putaran kedua, Hadi Santosa berharap sejumlah kekurangan yang terjadi pada putaran pertama bisa dibenahi KPU.
Termasuk dari sisi teknis, dan lain sebagainya. Harus menjadi bahan evaluasi.
"Kalau misal ada putaran kedua, KPU tentu harus memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut," ucapnya.
Baca juga: Tragis, Undangan Sudah Disebar, Calon Pengantin Ditemukan Tewas di Kolam, Polisi: Ada Luka di Kepala
Sebelumnya, Komisioner Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas, dan SDM, KPU Kabupaten Indramayu, Dewi Nurmalasari mengatakan, debat publik dalam Pilkada Indramayu 2020 hanya akan berlangsung satu putaran saja.
Sehingga, materi dalam debat publik disusun sedemikian rupa menyesuaikan permasalahan yang sekarang ini dihadapi Kabupaten Indramayu.
Materi itu disusun oleh tim penyusun yang sebelunnya sudah ditunjuk KPU Kabupaten Indramayu.
Yakni dengan mengusung tema besar "Akselerasi Pembangunan Melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur Serta Penghentian Penyebaran Covid-19".
"Karena memang kita debatnya hanya satu kali, kita ingin meperantai semua materi masuk di dalam debat itu. Penentuan tema besar itu mengkerangkai semua persoalan atau permasalahan yang ada di Indramayu hari ini," ujar dia.
Baca juga: Meski Positif Covid-19, Wali Kota Cirebon Mengaku Kondisinya Baik-baik Saja