Kasus Covid-19 di Indonesia Nyaris Tembus 500.000, Tapi 20 Daerah Status Zona Hijau, Ada Nol Kasus

Sejak kasus pertama virus corona (Covid-19) dikonfirmasi di Indonesia pada 2 Maret 2020, jumlah kasus di Tanah Air kian meningkat

Editor: Siti Fatimah
kompas.com
ilustrasi-Foto tangkapan layar video penangkapan SL, pasien Covid-19 yang kabur. 

Dengan pengalaman ini, epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan agar pemerintah menunda libur panjang akhir tahun.

"Tidak saya sarankan diadakan, bahaya."

"Sebaiknya liburnya singkat, tidak ada keramaian dan tidak ada keluar daerah, sedang cuti bersamanya ditunda saja," kata Dicky, Kamis (19/11/2020).

"Dari pengalaman sebelumnya, dampak libur panjang itu selalu serius, meningkatkan hunian rumah sakit dan kematian."

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Terjadi Lagi di Indramayu, Mayoritas Ibu Rumah Tangga, Diimbau Hati-hati

"Kalau dari kasus tidak terlalu terlihat karena rendahnya cakupan testing kita," lanjut dia.

Dengan ancaman itu, ia menyebut pemerintah harus memiliki regulasi khusus yang mencakup semua sektor sehingga mendukung pembatasan mobilitas dan interaksi.

Selain regulasi dari pemerintah, masyarakat juga diimbau agar tetap membatasi diri dalam bepergian.

"Masyarakat juga harus sadar untuk tetap membatasi diri dalam bepergian. Kalau mau aktivitas ya di dalam daerahnya," ujar Dicky.

Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved