Curhat Jenderal Polisi Bintang 2, Napoleon Bonaparte Merasa Dikorbankan, 'Pasti Ada Dalangnya'
Curhat Irjen Napoleon Bonaparte. Napoleon Bonaparte merasa dikorban dalam kasus Joko Tjandra dan ia yakin pasti dalangnya.
TRIBUNJABAR.ID - Curahan hati Tatau curhat Irjen Napoleon Bonaparte yang mendekam di rumah tahanan kepada Aiman Witjaksono, dalam sebuah wawancara eksklusif di KompasTV.
Mantan Analis Kebijakan Utama Itwasum Polri ini terseret kasus korupsi penghapusan red notice Joko Soegiarto Tjandra alias Joko Tjandra.
Satu fakta yang disampaikan Irjen Napoleon Bonaparte adalah kini ia tinggal di tahanan yang sama dengan Maria Pauline Lumowa, tersangka kasus pembobolan Bank BNI.
Baca juga: Sosok Polisi Sakti di Indonesia, Tetap Bertahan Meski Dihujani 12 Peluru, Ungkap Kasus-kasus Gede
Baca juga: Nasib Memprihatinkan Jenderal Polisi Napoleon Bonaparte, Dipenjara Bareng Penjahat yang Ditangkapnya
Saat berstatus buron, Maria ditangkap pada Juli 2020 oleh Napoleon yang waktu itu menjabat Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri.
"Saya ditempatkan di sini, bersama dengan penjahat narkoba, koruptor, bahkan bersama dengan orang yang saya tangkap bulan Juni lalu di Serbia, Maria Pauline Lumowa," ucap Napoleon kepada Aiman Witjaksono.
"Jeruji di sini tidak akan memakan badan dan mental saya," sambungnya.
Napoleon merupakan terdakwa kasus dugaan korupsi terkait penghapusan red notice atas nama Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra.
Ia didakwa menerima uang dari Djoko Tjandra sebesar 200.000 dollar Singapura dan 270.000 dollar Amerika Serikat atau Rp 6,1 miliar.
Napoleon justru menilai tuduhan tersebut adalah sebuah rekayasa. "Itu tuduhan rekayasa yang dibuat oleh Tommy Sumardi (terdakwa lain dalam kasus ini).
Baca juga: Viral di Media Sosial, Honda Civic Hancur Ditabrak Astrea Prima, Ini Faktanya
Baca juga: Bila Ridwan Kamil Dicopot dari Gubernur Jabar, Jawaban Suami Atalia Berkelas, Kutip Ayat Al Quran

Tugas dialah yang harus membuktikan apa itu benar. Mari kita lihat di pengadilan, apa buktinya," tutur dia.
Jenderal bintang dua itu pun mengendus adanya keganjilan dalam kasus yang menjeratnya.
Ia mengaku tidak mengenal Tommy Sumardi secara pribadi. Napoleon mempertanyakan mengapa ada orang yang mau mengorbankan diri sendiri untuk masuk penjara demi menjatuhkan dirinya.
"Dari situ saja itu sudah tercium. Ia bukan orang yang dirugikan. Pasti kan ada dalangnya. Ada kepentingan yang lebih besar daripada saya," ujar dia.
Dari keganjilan yang ada, Napoleon mengaku merasa dikorbankan. Kendati demikian, soal siapa pihak yang diuntungkan, Napoleon menilai publik yang lebih tahu.
Ditanya Aiman apakah ia dikorbankan terkait bursa pencalonan kapolri setelah Jenderal Idham Aziz pensiun, Napoleon tidak menjawab tegas. "Saya belum sampai ke situ," katanya.
Apakah penetapan ia sebagai tersangka untuk menutupi perbuatan pidana lain, Napoleon pun tidak berspekulasi.